THE CORNER OF MY WORLD

Everyone has a story of their life. And here are my stories about love, friendship, family, dreams, and hopes. These are all in the corner of my world. Fortunately, in this big world I have my own little corner :D

Powered by Blogger.

Saya bukan tipe orang yang menghafal tanggal ulang tahun teman-teman. Punya geng kuliah yang isinya 11 orang, gak satu pun yang saya hapal ulang tahunnya (😆🤞peace). Beruntung, ada facebook yang selalu memberi tahu notif ulang tahun penggunanya. Dan kemarin, 27 November, Facebook mengingatkan kalau hari itu adalah hari lahir Nofita Andes Nurdiana.

Setelah ngucapin by personal chat di What's App. Terus mikir, kayanya bisa deh nulisin blog tentang dia untuk mengisi sekuel #HappyBirthday di blog. Mengingat, saya memang punya keinginan untuk menulis tentang orang-orang terdekat di hidup saya. Selain untuk memberikan kenangan special, saya ingin mereka tahu. Betapa berkesannya mereka dalam hidup saya and how grateful I am to have them in my life...

Rata-rata memang saya tulis di hari ulang tahun mereka. Selain karena momentnya pas. Tulisan ini juga saya dedikasikan sebagai hadiah. Beberapa yang sudah ditulis, di antaranya:

https://khajjarrohmah.blogspot.com/2017/03/27th-february.html

https://khajjarrohmah.blogspot.com/2017/10/11-th-october.html

https://khajjarrohmah.blogspot.com/2017/10/15-th-october.html

https://khajjarrohmah.blogspot.com/2020/06/happy-birthday-amel.html 

And I'm so excited to welcome Nofita Andes Nurdiana to join the #hapyybirthday's sequel on my blog. Yay! 😇

***


Andes, adalah teman—sahabat + member istri sholehah 👉(https://khajjarrohmah.blogspot.com/2017/09/istri-sholeha.html). Dia adalah salah satu yang paling dekat sekaligus temen kelahi di bubuhan. Bahkan saking seringnya kami kelahi, kami dijulukin upin-ipin di grup. Dari segi sifat dan karakter kami juga punya banyak kesamaan. Itu lah yang bikin kami sama-sama gamau ngalah kalo lagi kelahi.  

Pertama kali kenal Andes, tentu saja di kelas perkuliahan. Karena kami, satu jurusan. Hubungan Internasional FISIP, Unmul. Dia, memang sudah mencolok sejak maba. Gayanya yang nyentrik, vokal di kelas, dan sangat talkative kepada siapa saja. Membuat dia cepat dikenal. Jalan mengenal Andes adalah takdir yang membuat kami menjadi satu bubuhan alias geng. Yang terbentuk, karena kecenderungan yang sama. -kelompok anak rajin- pemburu nilai A di kelas. Datang lebih awal, duduk paling depan, tidak pernah absen, dan berusaha bertanya saat dosen menjelaskan. Biar dinotice. 

Andes yang saya kenal selama kuliah, termasuk salah satu mahasiswa yang punya banyak ambisi. IP tinggi, organisasi, beasiswa, kursus, kerja, dan semua aktivitas ala mahasiswa. Rasanya pernah dia lakukan. Di akhir masa studi, dia lebih aktif diproyek penelitian. Hal yang mengantarkannya hingga ke dunia kerja saat ini.

Selama 7 tahun ini mengenal Andes, dia termasuk yang memberikan banyak positive impact buat saya. Kenal dia sebagai teman survive semasa kuliah, cukup memberikan warna tersendiri. Dia juga jadi salah satu orang yang selalu saya mintai pendapat dan tempat berkeluh kesah. Terutama soal pekerjaan.

Karena menurut saya, dia adalah salah satu orang di grup kami yang telah menemukan dream job-nya dia. Dream job ini bukan hanya sekedar kemapanan secara finansial, tapi lebih ke bagaimana kita menemukan pekerjaan yang kita sukai. Dan kita menikmatinya. Andes salah satu yang sudah ditahap itu.

“Kerja itu, kaya sekolah juga. Intinya kita disuruh belajar lagi. Bedanya, kita dibayar,”

Itu nasihat Andes soal kerjaan yang selalu saya ingat. Dia juga orang yang selalu jadi support system buat saya di masa-masa krisis. Dari jaman ngurus proposal dulu buat ikut HWMUN ke Italia. Yang selalu support saya dikesibukan organisasi, dan yang selalu ngasih semangat selama ngerjain skripsi. Dia ngajarin saya, kalau semua hal, sesulit apa pun itu bisa tercapai. Asal kita mau usaha.

Banyak momen yang sudah kita lalui bersama. Baik itu di ishol, di kelas, di kepanitiaan, di Rome Squad, dan di prodi. Yang terakhir, meski pun banyak makan hati. Tetap menjadi kenangan yang memberikan banyak pelajaran.

Saya dan Andes, juga orang yang selalu bisa menikmati hal-hal menyenangkan dimasa genting. Contohnya, waktu kita akhirnya bisa pergi ke Eropa. Setelah perjuangan panjang yang kita lalui. Kita sepakat untuk menganggap perjalanan itu tetap worth it. Terlepas dari masalah sebelum, selama, dan setelah keberangkatan.

Sekarang kita punya kehidupan masing-masing pasca kampus. Andes dengan pekerjaannya di NGO yang selalu pindah-pindah lokasi di pedalaman Kalimantan. Dan saya yang bekerja di perusahaan media. Kalau dipikir-pikir, pekerjaan yang kami berdua jalani. Emang gak jauh-jauh dari aktivitas kami di kampus dulu. Sejak di kampus, Andes sudah aktif sebagai enumerator penelitian ilmiah. Sekarang, pekerjaan dia juga berkutat di research project. Sementara saya, yang aktif di pers mahasiswa selama kuliah. Kerjanya juga nyemplung lagi dibidang itu. 

Dari jaman kuliah, Andes ini jadi motivasi buat saya. Karena dia salah satu mahasiswa berprestasi di kelas. IP nya pernah tembus 4,0 coy. Dia juga yang jadi patokan saya selama ngerjain skripsi. Kalau Andes sudah sidang 1, saya juga harus segera. Begitu seterusnya sampai wisuda. Walau jarak lulusnya beda 1 tahun. T_T

Selalu jadi kebanggan dosen, wakil kating abadi di kelas. Yang dengan senang hati ngehandle semua tugas dan peran sang kating. Yang selalu ngingatin shalat pakai bahasa malaikat Izrail. “Heh shalat, nanti kamu kenapa-kenapa di jalan.”

Setiap kali Andes punya kesempatan pulang ke Samarinda kita pasti luangin waktu untuk quality time berdua. Rasanya menyenangkan, punya teman yang satu pemikiran, se-prinsip, dan saling memberikan energi positif. Andes yang berkepribadian periang dan social butterfly memang membuat semua orang nyaman untuk berada didekatnya. 

I am so happy to welcome you into the 26th life. May your life will be filled with happiness. And a bright future will coming up. You're such a good person who gives the happy virus to others. Hopefully all your plans will be accomplish soon. And in the very near time, I wish your big day preparation will be successful!

Alles Gute zum Geburtstag, Andes! Happy Birthday. . .

Love ya,

Khajjar


Tokoh dalam cerita ini: Syarif, Amel, Aku, Darul, Kiki, dan Wawal (Cerita ini bukan fiksi dan mereka semua nyata. Selamat membaca 😁)


Rasanya, ini pertama kali. Geng kami merencanakan liburan. Geng terusan dari organisasi ini, memang biasanya punya agenda pertemuan sebulan sekali. Nongki-nongki di kafe atau tepian. Ngobrol ngalur-ngidur gak jelas.

Di suatu kesempatan, aku bilang ke Amel. Kayanya seru, kalau kita punya trip bareng. Yang jauh dan lama di perjalanan. Mengobrol sepanjang jalan. Naik kereta sama-sama keliling pulau Jawa, jadi misal yang menyenangkan. Cuma saat itu, aku yang baru lulus dan belum dapat kerja. Beberapa yang lain juga masih kuliah. Rasanya tidak tau diri saja. Jalan jauh, minta duit orang tua.

Akhirnya kami putuskan, ya sudah. Yang dekat-dekat saja. Camping ke pantai. Minimal, trip pertama ini, jadi dulu. Next, rencanakan yang lebih jauh. kalau ada kesempatan.

Ku sampaikan lah rencana ini di grup. Anggota perempuan rata-rata semangat. Yang laki-laki diam saja. Malah Wawal nyeletuk. "Bayangkan saja yang indah-indah. Tidak akan jadi rencana kalian itu!"

Tapi kami, terutama yang cewek-cewek. Tetap saja merencanakan. Perencanaannya sampai 3 bulan. Karena sudah biasa mengurus kepanitiaan. Trip ini pun kita buatkan juga panitianya. Aku, sebagai bendahara dan konsumsi. Yang menagih uang iuran, alokasi anggaran, sekaligus ngurus kita makan apa nanti selama camping. Amel dan Syarif perlengkapan. Kiki kesehatan. Dan Wawal transportasi. Tidak ada ketua karena itu tidak dibutuhkan.

28-29 Desember 2019 kita putuskan sebagai hari keberangkatan. Tanggal itu dinilai paling pas. Menghindari malam tahun baru yang kemungkinan ramai.

Sabtu pagi yang kami rencanakan berangkat. Ternyata molor sampai ba'da dhuhur. Gara-garanya Amel. Yang keliru menyebut Sempaja jadi Sambutan. Dia yang harusnya pergi ke Sempaja untuk meminjam tenda. Malah pergi ke arah Sambutan. Padahal dua daerah itu sangat berlawanan. Ke ujung Utara dan ke ujung Selatan. Dan dia, baru menyadari ketika sudah sampai di Sambutan.  

Kami berkumpul di rumah Wawal. Setelah berpamitan dan meminjam beberapa alat dapur di rumahnya, kami berangkat. Berlima. Wawal, Syarif, Amel, Kiki, dan aku. Anggota grup sebenarnya lebih banyak dari ini. Tapi hanya kami lah yang bisa pergi. Plus Darul yang akan kita jemput setelah di Handil.

O ya, tujuan kami adalah ke Pantai Tanah Merah, Samboja. Sebenernya Syarif usul untuk ke pantai di Muara Badak. Lebih bagus katanya. Tapi, karena pertimbangan agar Darul bisa ikut. Kami memilih pantai di Handil. Lagi pula, kami pernah ke pantai itu sekali waktu saat field trip organisasi. Paling tidak, pergi ke sana lagi bisa dijadikan ajang nostalgia.

Untuk pertama kalinya juga, saat itu, kami melintasi jalan tol. Yang memang baru dibuka 1 minggu sebelumnya. Mumpung masih gratis.

Di mobil kami bercerita sepanjang jalan. Dari pembahasan jalan tol, musik, film, dan banyak hal. Bahkan kami juga berandai-andai. Jika sudah berkeluarga nanti, jalan-jalan seperti ini harus tetap diagendakan. Menikmati waktu di perjalanan dan bercerita sepanjang jalan ini lah. Yang menurutku, paling menyenangkan. . . .

Salah satu obrolan paling mengocok perut, adalah perkara lipstik Amel yang merah menyala kek api neraka🔥. Liat aja! 😂

Jalan menuju Handil ternyata lebih jauh dari yang dibayangkan. Aku yang sudah lapar dan tidak sabar bertemu pantai. Mengeluh terus di mobil. Rumah Darul yang kami pikir dekat, ternyata lumayan jauhnya. Melewati jalur ke pantai. Sesampainya di rumah Darul, dia sudah menunggu di halaman. Saat mobil datang, dia langsung memasukkan galon air ke bagasi mobil. Dan bergabung bersama kami. Mobil berputar arah balik menuju jalan ke pantai.

Sampai di gerbang pintu masuk ke Pantai Tanah Merah. Kami membeli tiket dan melapor untuk camping semalam. Ternyata, syarat untuk camping. Harus mengisi data anggota dan melampirkan fotocopy KTP ketua tim. Sebagai perwakilan. Kami kompak menunjuk Wawal jadi ketua tim. Dari situ kami menyadari, ternyata seorang ketua tetap dibutuhkan. 

Memasuki bibir pantai, kami semua membuka kaca mobil. Angin pantai yang datang dari arah laut, berembus mengusap wajah. Setelah menemukan spot camping. Syarif yang sejak perjalanan bertugas menjadi sopir, memarkir mobil di samping spot yang dipilih. Kegiatan pertama, menurunkan barang-barang dan memasang tenda. Tentu saja, itu tugas laki-laki. Jadi biarkan Darul, Syarif dan Wawal yang melakukannya. Sementara aku, Amel dan Kiki berkeliling mencari sudut untuk berfoto. Kami kembali ke spot, setelah tenda selesai dibangun dan bersiap menyajikan bekal. Makan sore (baru inget kalo laper). 

Perkara mau foto aja susah bener dah




Sore menjelang petang, beberapa memilih berenang. Beberapa yang lain, mencari ranting kayu kering untuk agenda bakar-bakar nanti malam. Karena kami semua adalah beginner sebagai anak camping. Membuat api unggun untuk bakar jagung dan singkong saja, kewalahan. Alhasil jagung dan singkongnya tidak matang sempurna. Persediaan yang dibawa juga sangat terbatas. Tidak ada lampu penerang kecuali satu lampu emergency yang sinar cahayanya sudah redup. Tidak ada gitar atau ukulele untuk bersenandung dimalam hari.

Sementara di kanan-kiri kami. Adalah spot camping yang sangat well prepared. Mereka menggunakan lampu sorot yang terang benderang. Suara musik juga diputar keras melalui speaker. Mungkin menu makan mereka juga sesuai dengan menu camping di pantai. Bakar ikan. Sementara kami, hanya milo hangat dan Indomie goreng. Walau itu semua, juga sudah cukup sih buat kami. Karena camping yang hampir gagal ini, akhirnya jadi juga. 

Kami sebenarnya punya 3 tenda untuk tidur di malam hari. Tapi kami semua sepakat tidur dihamparan terpal biru depan tenda. Beratap bintang-bintang dilangit. Yang makin terpancar terang karena gelap. Kalau itu siang hari, mungkin kami sudah jadi ikan kering. Karena tidur berbaring-berjejer seperti ikan dijemur. 

Dalam moment itu kami saling bercerita. Tentang bagaimana 2019 dilewati dan bagaimana nanti 2020 akan dilalui. Kiki yang mungkin akan ke Bandung setelah lulus. Amel yang menikmati peran barunya sebagai penyiar radio, aku yang baru saja bekerja di media dan berharap bisa menemukan pekerjaan baru yang lebih aku sukai. Entah, Wawal, Syarif dan Darul bercerita apa. Samar-samar, sepertinya soal bola. Sampai akhirnya kami semua, tertidur sampai pagi. Di atas pasir, di bawah deretan pohon pinus, dengan taburan kerlip bintang menyelip di antaranya. Suara deburan ombak, angin yang berhembus dari arah laut, dan kepiting kecil serta entah hewan pantai apa lagi - - melintas disekitar badan. Menemani malam itu. 

Selamat pagiiiiiii 🌞
Liat kan mana yang kerja, mana yang tinggal makan!

Menu sarapan: Lontong pecel + nasi goreng



Setelah makan dan bersih-bersih. Akhirnya, kami bersiap pulang.

Dibalik foto ini, ada tebangan pohon Pinus yang permukaannya bisa buat taruh hp. Unik banget lagi nemunya. "Eh bagus! Sini-sini!" Dan muncul lah itu anak 3 di belakang. 



Foto-foto terbaik ini, hasil jepretan tetangga camping yg kita kasih arang sisa semalam, buat mereka bakar ayam. (Terus kita dikasih juga ayam bakarnya 🍗🍗) Sungguh barter yang tak seimbang 😅.


Perpisahan sama Darul di rumahnya. Bye Rul, see yu soon...

Darul nyupir bentar. Sementara Syarif, turun derajat. Duduk dikursi paling belakang sama panci-panci.

Selamat Lebaran Qurban 1441 H. (Kek foto keluarga abis sholat Ied soalnya 😅)

Ini dia trip pertama geng ini yang kami kasih nama "Ku Lari ke Pantai," seperti puisi Rangga di AADC. Semoga next time bisa trip lagi. Yang lebih jauh - - yang lebih lama. 

Instastory karya Amel

Tahun depan long trip di Jawa naik KERETA!!! Gombe!!!


Hari ini, di tengah pusing-pusingnya kerja, ada notif dari FB. Si Amelia Rizky Yunianty, berulang tahun. Wah, ucapin ah. Tapi kalo cuma chat, "Mel happy birthday yaa," kok kesannya flat banget. Apalagi dia abis posting, kalau dia dikerjain atasan dan rekan sekantornya buat kasih surprise birthday. Dengan komparasi itu, terus diri ini yang cuma kasih ucapan by chat, tanpa effort apa pun, kok kayanya "elah biasa banget!" Jadi ya ku pikir, oke coba aku tulisin blog.

Amel, 23 Tahun. Mantan Aktivis Kerayatan


Karena beberapa orang terdekat, pernah ku tulisin blog spesial, as their birthday gift. Dan emang dari dulu juga udah ada rencana sih, buat bikin tulisan blog tentang Amel. Belum sempat aja. Sekarang sepertinya waktu yang tepat untuk itu. Pertama, karena ini hari ulang tahunnya. Dan kedua, kami udah kaya pasangan LDR. Dia di Berau sana dan aku yang di Samarinda sini.

Blog ini kayanya bisa jadi media buat kangen-kangenan. Pengganti interaksi karena gak bisa ketemuan buat makan bareng.

**

Amel adalah salah satu junior di kampus yang lebih berasa teman ketimbang adek tingkat. Kami kenal karena satu organisasi di pers mahasiswa. Ga ada yang spesial pas pertama kenal. Bahkan aku lupa gimana kita kenalnya. Atau kesan pertama apa yang muncul satu sama lain. Dan gak pernah kita bahas juga selama ini. Pokoknya ya kaya sekedar sama-sama tau aja. Kita temen organisasi, satu fakultas, dia adek tingkat tapi beda jurusan.

Baru deket banget itu, pas di tahun kedua organisasi. Karena sering ngumpul di sekre. Dari siang - malem - sampe ketemu siang lagi. Pokoknya kerjaan kami ya kampus-sekre. Itu aja rotasinya. Makan-tidur di sekre udah biasa. Makan satu bungkus rame-rame, oke. Minum satu botol sama-sama ya udah biasa. (Pas baca bagian ini, pasti Amel bakal teriak "minum kobokan!")

Dan satu hal, yang bikin aku ngerasa kayak ada ikatan emosional ke Amel, karena dia satu-satunya junior di organisasi yang manggil aku 'mbak.' Yang lain kan biasa manggilnya pake 'Kak Khajjar.' Selain Amel, gak ada yang manggil aku, 'Mbak Khajjar.' Entah kenapa, berasa dekat aja dan emang lebih seneng kalau dipanggil mbak. Berasa saudara.

Dan sama Amel itu, kalo udah ceritaan sama dia, gak pernah gak ngomongin orang. Dan ga pernah gagal ketawa. Ada aja hal lucu yang bisa kita ceritain.

Hal unik yang selalu aku ingat tentang Amel itu ada dua hal. Teh dan Tulus. Setiap ke sekre, atau kemana pun, dia pasti selalu bawa minuman teh. Mau teh kotak atau teh botol merek apa pun kayanya udah pernah dia minum. Teh Pucuk, Javana, Freshtea, Sosro, semua deh. Belum aja dia bawa teh daun. Gak tau apa kebiasaan itu, masih dia bawa sampai sekarang. Sayang, dulu aku belum sadar hidup sehat. Buat ngingatin harus banyak minum air putih. Karena kadang aku juga minta teh nya. Haha.

Jadi sekarang aku ingatin, "banyaki minum air putih Mel! Jangan kebanyakan minum teh manis!"

Kedua, Tulus. Dia suka banget sama Tulus. Setiap Amel di sekre, music yang selalu dia putar, pasti lagunya Tulus. Semua lagu Tulus yang aku tau, kayanya juga dari Amel. Sampai kami berdua, kalau yang lagi di sekre itu pas cewe-cewe semua, kita nyanyiin lagunya Tulus-Manusia Kuat. Kita ganti liriknya, jadi:

"Wanita-wanita kuat, itu kitaaaaaaa...... 🎶"

Aku juga berasa cocok sama Amel, karena kepribadian kita sedikit banyak ada kesamaan. Sama-sama suka cerita, suka ketawa, kerjanya cepet, dan cenderung gak berpikir panjang untuk melakukan sesuatu. Karena merasa banyak kesamaan, aku ngerasa Amel adalah salah satu yang cukup menginfluence hidupku. Beberapa hal yang Amel lakukan akan membuatku berpikir untuk meletakannya juga dikehidupanku. Salah satunya, saat dia punya pacar!

Aku selama ini, termasuk yang santai sama urusan itu. Ga pernah ambil pusing. Karena ku pikir, urusan hati dan pasangan itu bukan pencapaian yang bisa kita capai sama-sama. Bukan kaya karir atau kelulusan.

Dan biasanya aku seneng aja kalau ada temen yang dapet tambatan hati. Congrats for them gitu kan. Aku percaya aku juga bakal menemukan itu nanti. At the right time and the right person. Tapi, pas giliran itu Amel. I dunno how to say or describe my feeling was, tapi aku ngerasa, "kok Amel udah punya pacar aja? Oh my God, aku kapan dong?"

 Amel dan pacarnya, haha.


Aku gak tau ini envy atau bukan. Yang jelas aku ngerasa, karena kami berdua banyak kesamaan, dan ketika dia punya pacar, while I'm not, itu membuatku berpikir ulang, 'ngapain aja aku selama ini?'

Hal lain yang dia lakukan dan membuatku berpikir ulang, adalah: makan sendirian di tempat makan. Aku adalah orang yang paling anti makan sendirian. Karena menurutku itu menyedihkan. Kaya gak punya temen aja elah. Dan Amel melakukannya.

Pernah aku datangin Amel yang lagi makan sendirian di warung Pramuka. Dan aku tanya dengan nada ngenes. "Kamu gapapa makan sendiri gini?" Dan dia cuma jawab. "Iya. Biasa aja. Gak mati tuh saya." Dan setelah aku pikir-pikir, iya juga sih. Terus beneran nyoba makan sendiri, dan emang iya, gapapa juga! Haha.

Amel juga orang yang bisa meracuni pikiranku dengan sangat masif. Pandangangku ke seseorang, bisa persis sama dengan bagaimana pandangan Amel ke orang itu. Sesuai dengan apa yang dia ceritakan. Makanya bahaya juga lama-lama ngumpul ama dia, wkwkw. Racun!

Dia juga orangnya itu, kaya robot. Atau kalau ga robot, dia itu gurita. Tangannya banyak. Jadi bisa melakukan banyak hal dalam satu waktu. Kalau normal kita sehari mungkin bisa melakukan dua kegiatan di luar jam kuliah. Dia bisa lima sampai tujuh.

Aku paling banter nongki di kafe buat rapat atau ngerjain sesuatu paling lama sampai jam 12 malam. Amel bisa sampe jam 3 pagi. Plus tanpa tidur. Dan hari berikutnya dia bisa beraktifitas seperti biasa. Aku, sampai jam 12 malam aja udah muntah-muntah, masuk angin, dan paginya bisa sakit.

Kalau jam kuliah sama satu aktivitas organisasi aja udah buat aku sibuk. Amel bisa aktif di tiga sampai empat organisasi. Plus lomba kemana-mana, ngajar les dimana-mana, dan masih bisa teriak-teriak ikut aksi. Makanya aku bilang dia itu robot. Ga ada capeknya!

Foto kita kenapa ga ada yang bener si? Aib semua,
Nanti di yaumul hisab, mungkin malaikat akan bingung hitung amalannya dia. Karena amalan baik buruknya, itu seimbang. Ya, dia suka ngomong kasar tanpa sensor. Tapi ngajinya juga bagus, shalat juga rajin! Bahkan ikut MTQ nasional sampai ke Aceh. Tapi pulang-pulang dapat pacar! Bingung kan? Sungguh sang anomali....

Anyway, happy birthday sang anomali! Semoga kamu selalu sehat dan bahagia. Berkah umur dan lancar rezeki.

Yok ketemuan, makan mie setan!

Luv,
KRV

Menuju Semhas dan End Game

Masih di Seri Catatan Skripsi. Kalau di Part I kemarin bahas gimana drama skripsi dimulai. Terutama di era sidang 1, dan sidang 1 ulang lagi T_T. Sekarang saya mau cerita di periode Sidang II sampai pendadaran. Jujur, sebenernya dramanya gak terlalu banyak seperti sebelumnya. EMANG YANG DRAMA BANGET  YA PAS SIDANG SATU ULANG ITU. (Emosional sekali kalau diingat 😖)

Proses setelahnya tidak terlalu drama. Tapi episodenya panjaaaang. Saya saja sampai bosan. Kalau fase hidup bisa di fast forward, rasanya saya mau loncat saja langsung ke kehidupan pasca lulus. Tapi kan tidak seperti itu. Untuk ke fase selanjutnya kita harus menjalani day by day in our life. Menyelesaikan satu per satu tugas besar dalam setiap fase.  

Cobaan di periode menuju semhas, adalah saya yang sudah terlalu sibuk membantu dospem untuk persiapan akreditasi prodi. Sehingga ke kampus setiap hari, bukan untuk bimbingan. Tapi untuk mengerjakan semua hal yang berkaitan dengan kebutuhan borang akreditasi.

Saya sampai harus curi-curi waktu untuk mengerjakan sripsi. Biasanya tiap Sabtu-Minggu saya ke perpus, working space, atau café untuk mengerjakan skripsi. Atau biasanya sebelum ke kampus, pagi saya sempatkan ke perpus untuk mengetik skripsi atau sekedar membaca referensi. 

Saat sebelum sidang II, saya merasa waktu saya lambat sekali berjalan. Saya hampir stress dan putus asa. Rasanya skripsi yang saya kerjakan tidak punya masa depan. Dikerjakan gak selesai-selesai, bimbingan jarang-jarang, dan kepastian waktu sidang yang gak bisa diterawang. 

Saking putus asanya saya, pernah selama satu bulan saya gak nyentuh skripsi sama sekali. Selain hampir nyerah, saat itu juga pusing banget ngerjain bab 4. Tapi setelah itu, saya jadi ngerasa bersalah bbanget sama skripsi saya. Skripsi udah saya anggap seperti mahluk hidup yang punya jiwa. Semakin dekat akan saling memahami, dan jauh akan semakin asing. *Ea (Kenapa si gue ini lebay banget)

Akhirnya saya mulai lagi mendekati skripsi, mencoba memahaminya pelan-pelan dan berjanji gak akan lagi meninggalkannya. Haha. Kayaknya gue bener-bener setengah gila waktu itu.

Akhirnya saya sampai si satu titik ketika bab 5 saya selesai, dan saya dapat ACC maju sidang 2. Rasa puasnya luar biasa sekali pada saat itu, ini lah BIG PROGRESS dalam mengerjakan skripsi.

Tapi yang jadi drama juga waktu itu, jadi saya udah set tanggal sidang semhas saya itu di 8 Januari. Tapi dospem saya gak nerima pengajuan sidang di bawah 25 Januari. JLEB. Di situ saya, down banget. Saya adalah orang yang paling marah, kalau sesuatu yang sudah saya rencanakan, itu GAGAL karena faktor eksternal. 

Dan saya paling jengkel di situasi yang saya pengen marah. Tapi gak bisa marah. Ya saat itu begitu. Saya mau marah ke siapa dong? Dosen? (Ya mati aja gue, bisa kena sempro ulang lagi)

Akhirnya saat itu saya kemana yo? Ke perpus dong, Cuma buat nangis,,, huhu drama banget emang. Tapi memang saat itu saya kecewa banget…. Banget!

And then finally saya bisa semhas di tanggal 30 Januari. Dan abis semhas itu, biasa aja dong ternyata! Padahal pas ketunda, uda pake acara nangis-nangis. Cuma hati emang ngerasa lega banget sih. Ploooooooong gitu rasanya. Dan untuk kasih reward ke diri saya, karena sudah berhasil semhas, saya mudik. Pulang kampung ke Penajam. Mengabarkan keberhasilan saya untuk menuju 1 kali lagi sidang buat LULUS.

Seminggu di rumah, balik lagi ke Samarinda buat menyelesaikan pertarungan skripsi. Satu kali lagi final sidang pendadaran untuk lulus. Saya semangat sekali waktu itu. Saking semangatnya, 3 bulan pasca semhas, belum juga pendadaran 🫠🫠.

Untuk tetap menjaga motivasi segera lulus, saya narget. HARUS SUDAH PENDADARAN SEBELUM AVENGERS END GAME RILIS. Karena saya ga mau dong, nonton end game tapi skripsi saya belum end game nih. 

Saya harus tahlukkan dulu skripsi saya. Sebelum melawan Thanos. Dan bener aja. Hari pendadaran saya adalah dua hari sebelum End Game rilis. Saya inget baget waktu itu. Rabu saya pendadaran. Jumatnya nonton End Game. Seneng banget, bisa menemui Robert Downey Jr dkk dengan tenang. Hehe.
--The end--

Ini beberapa momen selebrasi habis pendadaran. 
Thank you all for coming in my big day . . .


Akhirnya bisa foto di dinding ratapan Mahasiswa FISIP! Pake selempang LULUS.

 
Before and after sidang pendadaran

My support system! ISHOL 💕

Tim Hore dari Sketsa Squad!!!

Thank yuuuu Dwik, Willy, Wawal, Nina

And Meru, Eka, Sanah, + Monik yang bawain x banner. Terniat!

Kiki yang kasi kado manis dan Meyeng yang bawain kue wkwkwk 🍰

Sobat keluh kesahku di Ishol, Pute, Ices, Nure, Ayu unch... 😘😘

Andes, Abang, Epa, daan ade lu yaa Zhar ternyata 😅


Newer Posts Older Posts Home

Best of Mine

Best of Mine
Don't judge me too much if you don't know me too close

ABOUT AUTHOR

Suka Nulis || Suka Cerita || Suka Hal Baru || Dan Suka Kamu!! Terima Kasih Sudah Berkunjung :D

AmazingCounters.com

Blog Archive

  • ►  2025 (1)
    • ►  April (1)
  • ►  2024 (5)
    • ►  October (1)
    • ►  September (2)
    • ►  July (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2023 (3)
    • ►  June (1)
    • ►  March (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2022 (9)
    • ►  August (2)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2021 (2)
    • ►  November (1)
    • ►  July (1)
  • ▼  2020 (4)
    • ▼  November (1)
      • HAPPY BIRTHDAY ANDES
    • ►  October (1)
      • Ku Lari ke Pantai
    • ►  June (1)
      • Happy Birthday Amel! 🎉🎉
    • ►  March (1)
      • Pejuang Kelulusan: Catatan Skripsi Part II
  • ►  2019 (2)
    • ►  October (2)
  • ►  2018 (15)
    • ►  December (2)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  August (2)
    • ►  May (3)
    • ►  April (1)
    • ►  February (3)
    • ►  January (1)
  • ►  2017 (12)
    • ►  December (2)
    • ►  November (2)
    • ►  October (2)
    • ►  September (3)
    • ►  March (2)
    • ►  February (1)
  • ►  2016 (8)
    • ►  December (1)
    • ►  September (4)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  March (1)
  • ►  2015 (2)
    • ►  November (1)
    • ►  August (1)

Categories

  • Article
  • Impression
  • Prolife
  • Travelog

POPULAR POSTS

  • CATATAN SKETSA: JADI GINI RASANYA DEMIS. . .
  • 15 TH OCTOBER
  • CATATAN SKETSA: BEHIND THE SCENE (BTS) BINCANG EKSKLUSIF BERSAMA PAK REKTOR
  • Review Film: Dilan 1990

Copyright © 2016 THE CORNER OF MY WORLD . Created by OddThemes | Distributed By Gooyaabi Templates