CATATAN SKETSA: BPI 2017
Haloooo haaaaa. Samanamanama 🖑🖐.
Yang pertama ada sanah, sanah ini jadi yang termuda di antara kami. Karena dia satu-satunya dari angkatan 9 yang masuk jajaran BPI. Di Sketsa memang menggunakan sistem angkatan berdasarkan tahun masuknya ke Sketsa, dihitung dari tahun berdirinya Sketsa. Sketsa berdiri pada tahun 2007. Jadi anggota yang masuk pada 2007 adalah angkatan pertama, angkatan ke dua tahun 2008, dan begitu seterusnya. Saya sendiri masuk menjadi angkatan 8 pada tahun 2014.
Kedua, ada Kiki. Kiki ini seangkatan di angkatan 8. Adik tingkat saya di HI. Anaknya kalem banget mah. Dia bilang sih kalo udah kenal banget, sebenarnya dia itu gak kalem. Tapi tiga tahun kita kenal selama di Sketsa, image itu gak berubah. Jago banget desain grafis. Tahan banting banget kalo begadangan kerjain layouting majalah. Desainnya kiki itu elegan dan classy. Kiki itu representasi cewek ideal di Sketsa. Sebelum diteruskan Adhel dari angkatan 9. Cuma kurangnya yaa, Kiki ini sering lupa. Tapi karna muka dia yang innocent, saya jadi gak bisa marah ke dia. Contoh:
"Ki, nota ATK yang saya kasih kamu kemarin mana yaa?"
"Dimana yaa kak? saya lupa,"
Dalam hati saya bilang; "Astaga Ki, kok bisa sih? saya kan udah kasih kamu kemarin!"
Yang keluar; "Oh ya udah gak papa Ki. Nanti kalo notanya gak nemu, kita minta aja lagi ke store-nya yaa." (Sambil senyum kecut) T_T
Next, ada happy virusnya anak Sketsa. Rasanya kalo ada biru, aura bahagia langsung datang. Biru juga represetasi kemakmuran anggota. Karena badannya yang subur. Posisi dia juga cocok banget sebagai Kadiv Litbang. Karena Biru ini keibuan banget. Mungkin karena faktor dia anak pertama.
Thanks for all memories that we made!
Love you guys
Khajjar. R
Welcome
again to my blog.
Hey, kalian tau gak sih? Saya tuh punya banyak list
konten tulisan yang mau saya tulis di blog. Tapi gak selesai-selesai. Ada yang
masih amburadul di draft, di Word, bahkan belum ditulis sama sekali. Nah, salah
satunya, ini nih. Satu dari sekian tulisan amburadul di draft yang saya ambil
terus saya perbaiki. Kayaknya masih bisa diselamatkan.
Dan harus diselesaikan sih memang. Karena saya sudah
janji bikin tulisan ini, sejak tahun lalu. Well, saya emang kayaknya suka umbar
janji deh dimana-mana. Saya itu kalo ada hal yang unik dikit, moment bagus
dikit, orang special dikit, rasannya mau saya tuliiiiisss aja di blog. “Nanti aku mau tulis tentang kamu di blog.” Nyatanya sampe berapa dekade juga, gak
nongol-nongol itu tulisan di blog. Untung dia juga lupa. Kalo saya sih, bukannya lupain janji, belum sempat aja nepatin. (Ngelles).
Back to the topic, tulisan ini adalah Catatan Sketsa lagi. (Kapan sih catatan ini berakhir??) Gak tau, ya
sampai hal yang mau saya tulis, sudah habis. Karena meskipun kalian bosen baca
guys, (to be honest saya juga bosen) tapi saya akan tetap menulisnya (Catatan Sketsa). Karena saya mau ngumpulin tulisan-tulisan ini, untuk saya baca lagi di masa depan.
Disekuel
Catatan Sketsa ke, ke, ke berapa yaa? Ke empat, saya akan bahas tentang
pengurusnya, tapi khusus di segmen Badan Pengurus Inti atau disingkat BPI. Karena
dalam sebuah organisasi, Pengurus Inti adalah tiang agama (eh, bukan). Adalah
salah satu indikator roda organisasi berjalan dengan baik. Karena kalo salah satu
rodanya bermasalah, tidak akan baik jalannya. Tuk tik tak tik tuk tik tak tik tuk . Maaf saya
tidak bisa memberikan deskripsi yang terlalu teoritis.
Waktu saya terpilih sebagai
Ketua Umum Sketsa 2017 dalam Rapat Formatur, hal pertama yang saya pikirkan
adalah, tim saya di BPI. Karena dua tahun sebelumnya, riwayat BPI Sketsa itu,
tidak terlalu baik. Bayangkan, dalam dua tahun, ada empat pengurus inti yang
tidak menyelesaikan amanahnya di BPI. Yah, terlepas dari apa pun penyebabnya,
seharusnya sebagai pengurus inti punya tanggung jawab untuk menyelesaikan
tugasnya dengan baik. Karena apa? Karena kita sudah diberi kepercayaan. Jadi
saya tidak mau, riwayat BPI periode kami bubar barisan seperti itu. Kami harus
selesaikan tugas. Ibarat kata, meski jalan terseok-seok, harus tetap sampai digaris
finish.
Tapi karena pemilihan BPI itu
adalah hasil musyawarah bersama, saya tidak bisa nepotis menentukan siapa yang
akan masuk ke jajaran saya. BPI sepenuhnya ditentukan oleh forum formatur. Jadi
tinggal saya lah bersama BPI terpilih untuk sama-sama komitmen membangun teamwork yang baik untuk menjalankan
tugas di Sketsa selama setahun kedepan. Jreng jreng jreng.
Struktural BPI di Sketsa itu,
ada enam. Tiga jabatan fungsionaris, Ketua Umum (Ketum), Sekretaris, dan
Bendahara. Lalu ada tiga ketua divisi (kadiv) yaitu Ketua Divisi Redaksi
(Ketred), Ketua Divisi Penelitian dan Pengembangan (Kadiv Litbang) dan Ketua
Biro Iklan dan Pemasaran ( Kabiro BIP).
Dua bulan pertama kepengurusan
itu, masih amburadul. Yah kami semua masih beradaptasi dengan tugas
masing-masing. Bahkan kalau saya ingat evaluasi dari salah satu senior kami
waktu itu, jleb. Bikin down banget.
Sukses bikin saya nangis dua hari dua malem. (Alay)
Saya juga nyadar sih, saya over
banget jadi ketua. Prinsip saya yaa waktu itu, “Kalo kamu gak bisa kerjain,
saya yang kerjain!” Jelek banget style
leadership macam gitu. Sampe akhirnya, kami diantara BPI, bikin heart to heart, lewat grup chat aja
padahal. Tapi worth it banget. Disitu
kita saling evaluasi satu sama lain, kasih saran, kasih pujian, kasih motivasi.
Habis itu, alhamduillah jadi jauh lebih baik. At least kita sudah mulai bisa bekerja, sesuai porsi masing-masing.
Dan satu hal lagi yang saya
sadari, “Ada yang takut sama saya kalo saya gak senyum.” Muka saya emang kayak
orang marah sih kalo diem. Maklumin, dari sononye.
Saya banyak belajar sih selama
jadi Ketua Sketsa. Karena saya emang sebelumnya, gak ada pengalaman jadi
ketua-ketua gitu. Selain ketua kelas dan ketua club teater jaman SMA dulu. Hal
yang paling saya dapet, selama jadi Ketum Sketsa adalah, banyak belajar sabar,
ngalah, dan ngatur emosi. Karena hal yang paling saya benci adalah sifat saya
sendiri. Pas saya naik jadi ketum, banyak senior-senior yang kasih pesan;
“Jangan nge-boss-in//Jangan egois// Jangan tertutup// Jangan dictator//
Banyakin belajar sabar//” Itu yang saya pegang teguh.
Setelah
saya bisa berdamai dengan diri saya, mengatur sikap saya, baru saya atur
cara kerja di BPI. Membangun soliditas BPI. Saya awalnya mikir gimana caranya bangun kinerja BPI yan
proposional. Saya gak bisa juga maksain mereka tiap hari ke sekre kayak saya.
Karena mereka juga punya kesibukan individu.
Akhirnya
saya terinspirasi dari gaya kerja kakak saya di kantornya. Jadi Kakak saya
bilang sistem kerja dikantornya itu bukan berdasarkan waktu, tapi target. Jadi
gak harus kekantor tiap hari kayak PNS. Tapi yang penting adalah capaian target. Lalu saya berpikir,
kayaknya saya bisa adaptasi itu di BPI. BPI kerja berdasarkan target, bukan
intensitas kehadiran di Sekre atau rapat tiap hari. Yang penting prokernya
jalan. Dan bener, itu cocok di Sketsa. Kabiro BIP gak pernah ikut rapat redaksi
gak papa. Yang penting iklan ngalir terus. Bendahara gak papa jarang ke Sekre,
tapi pastikan, proposal dan LPJ lancar masuk ke Rektorat, dan uang kas gak
defisit.
Karena
organisasi itu kerja sosial. Semua serba kerelaan. Kita gak bisa maksa orang
buat totally menyumbangkan pikiran,
tenaga dan waktu di organisasi tanpa dibayar. Dan tanggung jawab itu, ternyata
tidak bisa dituntut. Itu berdasarkan kesadaran pribadi. Gak bisa dipaksakan.
Semua orang punya rasa tanggung jawab, tapi gak semua yang sadar.
Dan
Alhamdulillah, kami BPI, sadar akan tanggung jawab itu. Kami selesaikan tugas
kami selama satu tahun kepengurusan. Saya berterima kasih sekali kepada mereka
semua yang sudah bekerja dan menyelesaikan tugas ini bersama-sama. Bukan hanya
BPI, tetapi juga anggota yang luar biasa. Karena tanpa anggota, kami juga gak
ada artinya. (Mungkin bakal ada segmen khusus yaa, untuk nulis tentang
anggota.) Sekarang khusus BPI dulu.
Jadi,
siapa saja kah mereka, para pengurus BPI itu??? Inilah mereka, here we go:
Yang pertama ada sanah, sanah ini jadi yang termuda di antara kami. Karena dia satu-satunya dari angkatan 9 yang masuk jajaran BPI. Di Sketsa memang menggunakan sistem angkatan berdasarkan tahun masuknya ke Sketsa, dihitung dari tahun berdirinya Sketsa. Sketsa berdiri pada tahun 2007. Jadi anggota yang masuk pada 2007 adalah angkatan pertama, angkatan ke dua tahun 2008, dan begitu seterusnya. Saya sendiri masuk menjadi angkatan 8 pada tahun 2014.
Awalnya,
saya tidak terlalu mengenal Sanah, karena memang dulu saya tidak terlalu
menaruh perhatian pada angkatan 9. Ya hanya sekedar tahu, kalau ada yang namanya
Sanah di angkatan 9. Sanah ini anaknya cantik (berasa ibu-ibu cari menantu)
tinggi, berkaca mata. Kesan pertama kenal dia itu kelihatannya kalem. Tapi
kalau lagi diem, mukanya jutek dan galak. Dia irit bicara, tapi justru karena
itu, dia punya wibawa.
Gak
banyak bicara, tapi kerjanya bagus. Sanah adalah tipe orang yang talk less do more. Terbukti pas dia jadi
ketua panitia Sketsa Awards 2016. Saya sempet ragu, bisa nggak yaa dia?
Ternyata hasilnya bagus. Kekurangannya, sanah ini moody (dia ngaku sendiri).
Cewek rumahan banget, sampe pernah jarang ke sekre, karena alasannya cuma males
keluar rumah.
Kerjaan apa pun yang dikasih ke dia, pasti beres. Bonusnya rapi. Terutama untuk hal surat-menyurat dan proposal. Dan walaupun keliatannya dia jarang ngomong gitu, tapi kalau sudah dikasih kesempatan bicara di depan umum, boleh juga loh. Dia sukses jadi moderator diskusi internal kami waktu itu. Karna bisa mengambil kesimpulan dari semua pendapat.
Kerjaan apa pun yang dikasih ke dia, pasti beres. Bonusnya rapi. Terutama untuk hal surat-menyurat dan proposal. Dan walaupun keliatannya dia jarang ngomong gitu, tapi kalau sudah dikasih kesempatan bicara di depan umum, boleh juga loh. Dia sukses jadi moderator diskusi internal kami waktu itu. Karna bisa mengambil kesimpulan dari semua pendapat.
Nama
Lengkap: Uswatun Hasanah
Nama
panggilan: Sanah
Posisi:
Sekretaris
Angkatan:
9
Prodi:
Ilmu Komunikasi FISIP/ 2015
Hobby:
Crafting
Cita-cita:
Pengusaha kreatif (Ammiiiin, San)
Hal
yang tidak disukai: Gak suka dipuji berlebihan, ditegur di tempat umum karena
kesalahan, dan dijutekin (Maap yaa kalo saya sering jutekin kamu wkwkwk)
Warna
favorit: Marun dan hitam
Makanan
Faforit: Bakso, sate, jagung
Tipe
ideal: Paham agama, bukan perokok, pembawaannya sederhana, kalem, dewasa
perilaku dan pemikirannya ( 👈 Cam kan itu boys😎)
![]() |
Ko yaa gini banget fotonya, |
Kedua, ada Kiki. Kiki ini seangkatan di angkatan 8. Adik tingkat saya di HI. Anaknya kalem banget mah. Dia bilang sih kalo udah kenal banget, sebenarnya dia itu gak kalem. Tapi tiga tahun kita kenal selama di Sketsa, image itu gak berubah. Jago banget desain grafis. Tahan banting banget kalo begadangan kerjain layouting majalah. Desainnya kiki itu elegan dan classy. Kiki itu representasi cewek ideal di Sketsa. Sebelum diteruskan Adhel dari angkatan 9. Cuma kurangnya yaa, Kiki ini sering lupa. Tapi karna muka dia yang innocent, saya jadi gak bisa marah ke dia. Contoh:
"Ki, nota ATK yang saya kasih kamu kemarin mana yaa?"
"Dimana yaa kak? saya lupa,"
Dalam hati saya bilang; "Astaga Ki, kok bisa sih? saya kan udah kasih kamu kemarin!"
Yang keluar; "Oh ya udah gak papa Ki. Nanti kalo notanya gak nemu, kita minta aja lagi ke store-nya yaa." (Sambil senyum kecut) T_T
Kiki
ini introvert. Jadi agak tertutup. Tapi saya suka
sama kepribadian Kiki yang kalem dan stabil. Dia gak pernah loh nunjukkin sisi
emosional dia di Sekre. Maksudnya, ya gak pernah marah-marah kayak saya. Kalo
lagi bad mood juga gak keliatan kalo dia gak ngomong, karena mukanya sama aja. (And
too bad dia emang gak pernah ngomong).
Dan
saya pikir yaa, kepridian Kiki yang tenang itu karena dia berasal dari keluarga
yang adem ayem. Emosi dia yang stabil adalah didikan ayah bundanya yang kompak.
Siapa sangka, ternyata Kiki adalah anak broken
home. Saya udah lama sih denger tentang itu. Tapi gak pernah denger
langsung ceritanya dari mulut Kiki. Saya cuma baca di akun Thumblr–nya, dan
sukses bikin saya nangis bombay. Yang buat saya bersyukur, betapa berharganya
dimarahin Mamak karena gak cuci piring. Karena seorang Kiki, tidak merasakan
itu.
Itu
bikin saya tambah kagum sama sosok Kiki. Kiki adalah anomali. Dia punya kisah
sedih, tapi yang dia tunjukkan adalah wajah yang tenang dan semangat belajarnya
yang besar. Dont show your sadness. Share the happiness.
Nama
Lengkap: Rizky Rachmadiani
Nama
panggilan: Kiki
TTL:
Balikpapan, 11 Februari 1996
Posisi:
Bendahara
Angkatan:
8
Prodi:
Hubungan Internasional, FISIP/2014
Hobby:
Desain grafis, menggambar, menulis, fotografi
Cita-cita:
Owner brand clothing abaya
Hal
yang paling di sukai: Kucing, tempat yang padang rumputnya luas dan dikelilingi
gunung, jalan ke tempat dan mencoba hal baru, ikut kegiatan sosial, Queenstown (Loh, ke Bukit Alaya aja Ki, atau Halaman Audit,, kurang ijo apa?)
Hal
yang tidak disukai: Kecoa, kalau lagi ngerjain sesuatu diliatin dari belakang,
orang yang merokok gak tau tempat! Orang yang buang sampah sembarangan! (Oke nanti diliatinnya dari depan yaa 😂😂,)
Warna
favorit: Warna pastel terutama nude dan minty
Makanan
favorit: Enak dan cocok dilidah
Tipe
ideal: Kepribadiannya dewasa, paham agama, berpakaian rapi, gak merokok, tutur
katanya baik, berpikiran luas dan terbuka, physically suka cowok yang tinggi
dan bersih. (Tinggi dan bersih yaa? Jadi yang itu gimana dong Ki?🙊 wkwkwk)
Next, ada happy virusnya anak Sketsa. Rasanya kalo ada biru, aura bahagia langsung datang. Biru juga represetasi kemakmuran anggota. Karena badannya yang subur. Posisi dia juga cocok banget sebagai Kadiv Litbang. Karena Biru ini keibuan banget. Mungkin karena faktor dia anak pertama.
Biru
juga bisa banget jadi teman curhat dan pendengar yang baik. Saya kalo ada sebel
sama BPI atau anggota, saya curhatnya ke biru. Karena dia bisa nyeimbangi
dengan nenangin saya. Maksudnya gak ngomporin gitu. Jadi sebelnya saya bisa
reda.
Tapi
kalau kamu ngobrol sama Biru, usahakan harus kamu yang pegang kendali obrolan.
Jangan biarkan dia, karena kalo dia, arahnya pasti bakal ngomongin nikaaaah mulu.
Biru ini rajin banget perawatan wajah ke skin care. Suka bagi-bagi voucher facial gratis (lumayan). Perawatan wajahnya
lengkap. Makaya wajah biru biar hitam gitu, tapi mulus, mengkilat. No jerawat,
no komedo. Duh cicak aja kepleset. (Cicak? Itu pipi apa dinding 😂)
Biru
juga pinter masak loh, duh ibu idaman memang. Pas kita punya event project,
terus cari dananya kan jual makanan. Nah Biru kokinya. Bikin Churros Coklat. Dan
sekarang dia sudah hijrah, subhanallah Biru. Semoga istiqomah yaa.
Nama
Lengkap: Mayang Indriany Risna Biru
Nama
panggilan: Biru
TTL:
Tenggarong, 7 Juni 1996
Posisi:
Ketua Divisi Penelitian dan Pengembangan (Litbang)
Angkatan:
8
Prodi:
Ilmu Pemerintahan, FISIP/2014
Hobby:
Dagang, dandan, Ngayal (Hobby macam apa ini???)
Cita-cita:
Beauty blogger/vlogger, seksolog (Yang terakhir boleh juga, Bir)
Hal
yang paling di sukai: Fashion
Makanan
favorit: Pentol, nasi goreng, Indomie
Tipe
ideal: Gak ada yang spesifik sebenernya. Yang penting seiman. Perintilannya
yaa, pekerja keras, sholeh, sopan, enggak kaku, bisa ngebimbing untuk seua hal,
bagus lagi kalo brewokan dikit. (Kok banyakan perintilannya?)
![]() |
Terima kasih sudah menjadi temen curhat dan sandaran bahu + badan buat tidur yaa Bir. For me, you are my springbed wkwkwk |
Wawal
ini, lucu, aneh, langka. Gak bakal nemu di planet lain atau di belahan bumi
mana pun. Omongan dia itu kadang bikin
ketawa. Tapi lebih banyak bikin bingung. Karena bahasa dia terlalu sastrawi.
Maklum lah, anak Sastra. Dia itu kayak KBBI berjalan. Paling hapal padanan
bahasa Indonesia baru. Misal, selfie = swafoto, screenshoot= tangkapan layar.
Nulis
adalah hobby dan jiwa dia. Cuma dia yang bisa nulis berita criminal jadi kayak
cerpen. Idolanya Raisa dan Maudy Ayunda. Musuh terbesarnya kucing. Dan temen
kelahinya adalah Amel. Dia juga hobby lempar joke-joke seru. Sebagian berhasil
sebagian lagi gagal. Dia sempat beberapa kali open mic jadi stand up comedy.
Sayangnya, joke dia sering gagal kalo di stage.
Ngakunya
gak ngefans sama KPOP Idols. Tapi hapal semua girlband. Hal yang paling tidak
bisa saya lupakan waktu begadang majalah terakhir kali, dia putar terus lagunya
Gfriend-Summer Rain. Jadi kalo denger lagu ini saya keinget Wawal. Pernah juga
dia ngelakuin hal bego, waktu ngurus tiket pemateri buat even seminar nasional.
Harusnya dia booking tiket PP Jakarta-Balikpapan. Taunya bukannya PP, dia malah
booking dua tiket Jakarta –Balikpapan.
Terlepas
dari bego dan anehnya dia, yang saya kagumi dari Wawal adalah, dia pribadi yang
bertanggung jawab dan dewasa. Tidak berapa lama setelah terpilih sebagai Ketua
Redaksi Sketsa, dia memilih resign dari kantornya supaya bisa fokus menjalankan
tugasnya yang baru. Padahal pekerjaan dia sudah cukup mapan sebagai wartawan di
media lokal.
Kedewasaan
berpikir yang saya lihat dari Wawal, terlihat dari cara dia mau mendengar dan
menerima masukan orang lain. Dan terlepas dari joke dia yang sering gagal, dia
sering mengeluarkan kalimat yang bijak dan puitis. Salah satunya, “Saya tidak
mungkin membunuh mimpi seseorang. Apalagi mimpi banyak orang dalam satu
organisasi,” Kata dia saat menerima amanah sebagai Ketua Umum Sketsa 2018. Woohoooo Wawal! 👏👏
Nama
Lengkap: Wahid Tawaqqal
Nama
panggilan: Wawal
TTL:
Samarinda, 20 September 1995
Posisi:
Ketua Divisi Redaksi
Angkatan:
8
Prodi:
Sastra Indonesia, FIB/2014
Hobby:
Menulis, membaca, joking
Cita-cita:
Menulis buku komedi yang bisa dibaca banyak orang (Ya. Semoga gak bikin yang baca bingung)
Hal
yang paling di sukai: Tertawa, sendiri, dan bercerita
Hal
yang tidak disukai: Real Madrid (Real Madrid juga gak suka kamu)
Warna
favorit: Biru
Makanan
favorit: Untuk yang ini cukup ketat, teratas sekarang, Ikan Nila Gulai di Rumah
Makan Padang
Tipe
ideal: perempuan yang apabila budi pekerti sudah tidak ada di sekolah, saya
tidak perlu khawatir anak saya akan belajar dengan siapa (Ini salah satu kalimat Wawal yang bikin bingung. Maksudnya dia mau nikah sama guru budi pekerti?)
Yang baik yaa jadi Ketua Sketsa. Jangan galak kayak aku. |
Diantara
pengurus BPI yang lain, yang paling saya kenal lebih dulu adalah Syarif. Well,
karena kami sekelas. Satu bubuhan dan sering satu kepanitiaan. Masuk Sketsa daftarnya
bareng. Dulu ikut BJT (Borneo
Journalistic Training) juga bareng. Jadi, bisa dibilang paling dekat. Dan
emang, saya dulu bela-belain dia buat masuk jajaran BPI bareng saya. Walau dia
udah nangis-nangis gak mau (cowok dramatis emang).
Makanya,
Syarif ini adalah pengurus yang paling saya antisipasi bakal berhenti ditengah
jalan. Karena dia yang paling gak niat masuk BPI, riwayat dia sebagai BPI sebelumnya juga gak bagus-bagus banget, dia juga terlalu banyak urusan, jarang ke
sekre dan dia laki-laki tidak berkomitmen. Jadi dia bisa keluar dari Sketsa
kapan aja.
Tapi
Alhamdulillah, karena kesetiakawanannya, dia bertahan di satu tahun terakhir,
dan menyelesaikan tugasnya dengan baik.
Syarif
itu bukan tipe pengurus yang banyak ngomong pas rapat, atau bagus ngonsep
acara. Dia lebih ke hal-hal teknis, macam ngantar proposal, ngurus tempat atau
lobby-lobby.
Syarif
jadi pemberi nafkah selama kepengurusan kami. Setiap event Sketsa, dia gak
pernah nanya gimana konsep acara. Yang dia tanya adalah “ada dananya nggak?”
Jadi kalo kas bendahara lagi kosong, selalu ada kas BIP yang nalangin.
Iklan
juga selalu lancar ngalir ke Sketsa. BIP juga banyak inovasi pemasaran dengan
bikin kaos PDL anggota dan buka Sketsa Store yang memasarkan produk-produk
Sketsa. Mulai dari pin, sticker, gantungan kunci, sampe majalah cetak.
Nama
Lengkap: Achmad Syahrif
Nama
panggilan: Syahrif
TTL:
Tanah Grogot, 22 Mei 1995
Posisi:
Ketua Biro Iklan dan Pemasaran (BIP)
Angkatan:
8
Prodi:
Hubungan Internasional, FISIP/2013
Hobby:
Olahraga (lari, basket, futsal) nonton film, jalan-jalan ke tempat baru, naik
gunung
Cita-cita:
Punya usaha sendiri (dagang/jasa), bekerja di suatu perusahaan besar dibidang
tanggung jawab sosial (Ntar kalo dah jadi CSR, jangan pelit kasih proposal mahasiswa. Inget kita dulu!)
Hal
yang paling di sukai: Suka semua dalam hal yang positif, tidak diciptakan
sesuatu kecuali ada manfaatnya. Kira-kira begitu dalam pikiran saya (sok bijak)
Warna
favorit: Merah dan hitam
Makanan
favorit: Nasi goreng, ayam goreng tepung, capcay.
Tipe
ideal: Murah hati, murah harta, manis muka. (Bilang aja Cece China😂😂)
![]() |
"Ngomong apa sih Rif? Aku gak ngerti!" |
![]() |
Rapat di Jarkoejua: Waktu itu bahas persiapan Gerebeg dan Kepanitiaan S3D |
![]() |
Rapat di Sekre: Bahas PLT BPI selama Wawal. Biru, dan Kiki KKN dan persiapan libur Ramadan. |
![]() |
Last Meeting BPI di Angkrigan Mbak Har; bahas struktural next BPI |
![]() |
Sketsa Awards: Back to School |
![]() |
Moment menegangkan pas Mubes, berasa mau diadili. |
![]() |
Akhirnya selesai juga pertanggung jawaban dan lpj kami diterima. Horray! Minus Syarif. |
![]() |
COOL |
![]() |
CALM |
![]() |
CHEERFUL |
![]() |
Ini gaya apa yaa? |
![]() |
Cuma Wawal yang tau, faedahnya pegang tiang lampu😒😒 |
Thanks for all memories that we made!
Love you guys
Khajjar. R
Tags:
Impression
2 komentar
Mau mendapatkan pelayanan yang baik dan ramah???
ReplyDeleteModal Kecil bisa mendapatkan hasil yg luar biasa...
Untuk yang lagi galau, yang lagi bosan tidak tahu mau ngapain, tenang,,sekarang ada bett288 yang akan menghibur kalian sekaligus mengisi hari-hari kalian dengan games" online yang pastinya tidak akan mengecewakan kalian deh...dan tentu nya juga masih banyak lagi bonus tiap bulan nya buruannn,,,,yuk ikutan gabung bersama bett288.com
Tersedia berbagai game di dalamnya :
* Sportsbook
* Kasino
* Togel
* Poker
* Number Games
* Slots
Kunjungi Situs Kami !!
Dapatkan Bonus Rollingan TO Sebesar 0,5% / Hari
Bonus Referral Sebesar 20% Seumur Hidup
dengan minimal deposit hanya Rp. 20.000 dan minimal withdraw Rp. 50.000
Info lebih lanjut silahkan hubungi CS 24/7 melalui :
* Livechat
* Whatsapp : +855888278896
* Facebook : Stefanie Huang
Salam Sukses bett288.com
SITUS JUDI ONLINE TERPERCAYA DAN TERLENGKAP DENGAN PELAYANAN CS YANG RAMAH
Wow, saya dapat gambaran. Semoga saya bisa terapkan, saya baca 2x. Sama izin capture untuk bagian cara memimpin hehehe
ReplyDelete"Semangat berbagi dan menginspirasi