The Meaning of A Name

Tahun 2O13, saat Percepatan Adaptasi Mahasiswa baru atau PAMB. Ada seorang senior yang persentasi tentang organisasi kampus di depan seluruh mahasiswa baru pada saat itu. Setelah dia berbicara panjang lebar, barulah dia teringat ternyata dia belum memperkenalkan namanya. 

"Oh iya, saya belum menyebutkan nama saya. Ah tapi apalah artinya sebuah nama!?" ucapnya diakhir pidatonya, meski akhirnya dia tetap menyebutkan namanya. 

Mungkin menurut sebagian orang, nama bukanlah suatu hal yang penting. Bahkan beberapa orang, ada yang tidak suka dengan nama yang dia sandang. Karena namanya aneh, primitif, dan sebagainya.
Dulu sewaktu kecil, aku juga tidak terlalu senang dengan namaku. Karena nama Khajjar Rohmah menjadi bahan olok-olok teman-temanku. "Hajar hajar, awas kamu nanti di hajar sama Khajjar"

Karena olok-olok teman-temanku, aku sampai merajuk kepada sang pemberi nama, bapak. "Pak aku mau ganti nama. Aku diolok terus sama teman-temanku" rayuku kepada bapak. 
"Biarkan saja, yang ngolok itu berarti gak tau artinya. Kalo tau pasti gak berani ngolok, namamu itu bagus artinya" kata bapak menenangkanku. "Memang apa artinya?" tanyaku balik. 
"Khajjar Rohmah, Khajjar itu batu, Rohmah itu kasih sayang. Jadi artinya batu kasih sayang" jawab bapak menjelaskan.
"Hah? Artinya?" tanyaku lagi merujuk pada makna. "Yaa artinya kamu akan selalu menjadi anak yang disayang" jawab bapak simpel sambil menciumku. 
Aku benar-benar tidak puas dengan jawaban bapak saat itu. Meski aku sudah tau arti namaku, aku tetap tidak nyaman dengan namaku. Karena orang-orang dikampung tidak ada yang bisa melafadzkan nama panggilanku dengan benar. Khajjar tapi terdengar Hajar, Ajar, atau Anjar.

Tetapi mindsetku berubah saat aku duduk dikelas satu MTs [Madrasah Tsanawiyah]. Dari yang sebelumnya sangat tidak nyaman,sejak saat itu aku menjadi bangga dengan namaku. Hal itu berkat jasa seorang guru Matematika yang menjelaskan makna namaku. Bapak Abdul Fatah. Kami biasa memanggilnya Pak Fatah. 

Katanya namaku ini memiliki makna yang sangat dalam. Dan nama calon orang besar. Khajjar artinya batu. Sebagaimana kita ketahui, batu adalah benda yang sangat kuat. Sebagai pondasi sebuah bangunan yang kokoh. Artinya aku akan menjadi pribadi yang berpendirian teguh dan memiliki tekad yang kuat. Tetapi sekeras apapun batu, dia tetap bisa dihancurkah oleh air. Seperti kisah dalam Alquran batu yang mengeluarkan sumber mata air berdasarkan perintah Nabi Musa. Artinya sekeras apapun diriku aku teap memiliki hati yang cair. 

Guruku itu juga mengaitkan namaku dengan kisah Ibnu Hajar. Ulama terkenal di zamanya yang terinspirasi dari sebuah batu sehingga ia dijuluki Ibnu Hajar, anak batu. Beranjak ke nama belakang, Rohmah. Artinya rahmat Tuhan. Jadi itu adalah doa supaya aku selalu dirahmati oleh Sang Maha Pencipta. Khajjar Rohmah, batu yang dirahmati.

Sejak saat itu aku menjadi begitu bangga, bukan hanya dengan namaku tapi juga kepada bapak, sang pemberi nama. Padahal bapak tidak tau berbahasa arab, tapi bisa merangkai nama dengan makna begitu dalam dengan bahasa Arab. Hal itu juga kusadari dari nama kakak dan adik perempuanku. Nama mereka juga berbahasa Arab dengan arti yang sangat indah. Luluk Munawaroh artinya mutiara bersinar dan adikku Qoriyatul Hidayah artinya pembaca petunjuk.

Sebenarnya bapak berharap adikku adalah laki-laki karena sudah memiliki dua anak perempuan, aku dan kakakku. Sehingga ia telah menyiapkan sebuah nama untuk anak laki-laki. Nun Furqon. Terdengar simpel, tapi maknanya begitu kuat.
"Nun kan ayat mutasyabihat tidak ada yang tau artinya kecuali Allah. Furqon itu nama lain dari Alquran artinya pembeda dari yang haq dan yang batil. Jadi sebenarnya Nun Furqon itu merujuk kepada satu intinya, Alquran" jelas bapak saat aku bertanya arti nama Nun Furqon. Karena adikku perempuan akhirnya nama itu diberikan kepada keponakan bapak. Alfian Nunfurqon.

Bapak, sang pemberi nama
Selama dikampung, mungkin hanya akulah satu-satunya pemilik nama dengan arti batu itu. Tetapi ketika aku masuk pesantren, banyak sekali yang juga menyandang nama tersebut. Merujuk pada arti yang sama, batu. 
Walaupun penyebutanya berbeda dalam bahasa Indonesia. Ada Nur Hazarul Aswadiah dan Hajar Muslim. 
Untuk membedakan namaku dengan dua nama temanku yang lain itu. Aku dipanggil Hajaroh oleh teman-temanku. Singkatan dari Khajjar Rohmah. Dan itu berlaku sampai aku kuliah. Penyelewengan fatal sebenarnya. 

Berbeda dengan teman-temanku. Ustadzah-ustadzahku di pesantren memanggil namaku "Khojjar" karena dalam bahasa Arab kata 'Kha' dalam bahasa Indonesia adalah ejaan untuk huruf hijaiyah ketujuh setelah jim dan ha, kho. Jelas artinya bukan batu karena batu dalam bahasa arab  terdiri dari tiga huruf hijaiyah ha, jim, dan ro. Sehingga tulisanya dalam bahasa Indonesia adalah 'hajar' tanpa jim bertasdid. Bukan 'khajjar' seperti namaku. Sesering apapun aku menjelaskan kepada ustadzah bahwa namaku hanya kesalahan dalam bahasa Indonesia namun dalam bahasa arab tetap berarti batu, tetap saja beliau-beliau memanggilku 'Khojjar'.


Tulisan namaku dalam bahasa Arab
Itulah arti sebuah nama yang begitu dalam untukku. Karena nama adalah doa dari orang tua. Terdapat harapan dan cita-cita dalam sebuah nama. Nama yang kita pegang sampai akhir, sampai mati, bahkan di pengadilan tertinggi di hadapan Tuhan kelak, di yaumul hisab kita akan dipanggil dengan nama kita.

Share:

0 komentar