Happy Birthday Ayu!

Dear Ayu my best friend, you have to know that I started writing this blog long before your birthday.

Aku menulisnya di sekitar quarter awal tahun ini. Sebagai bentuk rasa syukurku, di awal tahun 2025-ku yang penuh huru-hara, ada kamu yang hadir menemani, menguatkan, mendengarkan cerita keluh-kesahku yang tak berkesudahan. 

Katanya, pertemanan yang bertahan lebih dari 10 tahun, sudah bisa dianggap sebagai saudara. And cheers to our friendship—now we are sisters!

Dari temenan satu kelompok pas ospek jurusan, lanjut jadi satu geng kuliah, dan sampe sekarang. Persahabatan era dewasa yang isinya tiap ketemu cuma update (masalah) kehidupan masing-masing. 

Ayu, cewek asal Sangatta ini aku kenal sebagai cewek kalem, polos, dan sangat religius. Dilihat dari sudut pandang manapun, sepertinya karakter kami ga akan cocok. 

Turns out, Ayu jadi salah satu sahabat terbaik, terlama, dan ter-no dramaku sampai sekarang. 

Somehow, aku ternyata memang punya kecenderungan berteman dengan seseorang yang punya karakter berlawanan denganku. Ayu, mengingatkanku pada sahabat masa SMA-ku, Lathi yang memiliki karakter yang hampir serupa. (Baca: My Bestie Lathi )

Sepanjang ingatanku berteman dengan Ayu, aku tidak punya riwayat berkelahi. Kalau pun sampai kami berkelahi, sudah dipastikan akulah yang salah. 

Bcs, Ayu has no sin! 

Dari jaman kami kuliah, Ayulah penasehat utama hidupku dan pendengar setia semua cerita-ceritaku. 

Dia tau, crush pertamaku di kampus dan hal-hal konyol lain yang hanya ku bagi dengan Ayu. 

Ayu is totally a good listener. No judging, no sentimentality, just listening!

Aku beryukur sekali di kehidupan dewasaku ini, aku punya sahabat seperti Ayu. 

Momen paling mengesankan tentang Ayu adalah kamar kosnya dulu yang selalu rapi. Dan aku, si tidak tau diri ini sering menumpang di kosnya untuk tidur siang. 

Setiap pulang kuliah, pulang organisasi, pulang rapat, selalu ku sempatkan main ke kos Ayu untuk tidur di kasurnya. Dan tidak sekali pun Ayu marah atau melarangku tidur di atas dipannya. 

Di kehidupan kuliah kami, aku dan Ayu sempat mengikuti beberapa kegiatan kemahasiswaan bersama. Pertama di Mushola Fakultas, lalu di Bina Desa, dan terakhir kami jadi relawan mengajar. 

Di dua kegiatan terakhir itu, Ayu bertemu Kak Fadhol yang jadi suaminya sekarang. Aku jadi saksi kisah cinta mereka, yang aku tuliskan di blog sebagai kado pernikahan. (Baca kisah mereka di sini 👉🏻 Love Story: Ayu dan Kak Fadhol)

Setelah menikah, Ayu menetap di Tenggarong. Kami sering bertukar kunjungan saat ke kota masing-masing. Meski lebih sering Ayu yang ke Samarinda daripada aku yang ke Tenggarong. 

Dimana setiap Ayu main ke kos, ada saja yang dia bawakan untukku. 

Banyak deep moment yang juga aku lalui dengan Ayu. Seperti saat kami menikmati suasana sore berdua di sebuah lapangan di Pare sambil makan ketan susu. Atau mimpi kami yang ingin menerbangkan lampion berdua. Lampion itu bahkan sudah kami beli, tersimpan di bawah dipan kamar kos Ayu. Tapi tidak pernah kami terbangkan bersama. 

Atau saat momen susah jaman kuliah, kami selalu meluangkan waktu berdua, menyisihkan uang saku kami untuk makan makanan enak. 

Memori-memori seperti itulah yang sangat berkesan dan sulit terlupakan. Itulah mungkin kenapa, pertemanan dari masa-masa sekolah, kuliah, bisa bertahan jauh lebih lama. Ketimbang pertemanan yang baru terjalin di era dewasa. 

Lagipula, semakin lama kita berteman akan semakin banyak kekurangan masing-masing yang kita temukan. Di situlah kita memilih, tetap berteman atau meninggalkan. 

Dan aku bersyukur Ayu masih memilih untuk menjadi teman, sahabat, dan saudaraku. Di ulang tahunnya sekarang, semoga ia diberikan keberkahan usia, kebahagiaan hidup, dan ketenangan batin dalam semua peran yang ia jalani. Sebagai anak perempuan, sebagai kakak, sebagai istri dan sebagai seorang sahabat. 

--These days, I've had so many friendships break apart. And I find myself able to let go of them very easily. But you are the friend I will hold onto forever.--

Happy Birthday Yu, 

-- Juur --

Our shots:

Ayu 2025 makin glowing✨️


                                                                 *2025



                                                                    *2019

Ayu di momen Yudisiumku *2019

*2017: Bukber pulang organisasi, itu masih pake PDH


Ayu sama Gibran. Kalo ketemu sekarang, udah gabisa digendong anaknya Yu 🙈

Masih jadi anak mushola nonton konser Palestine. *2014


Bina Desa 2014

Share:

0 komentar