Happy Birthday Warda

Aku jahat sekali, bisa lupa ulang tahun sahabatku yang satu ini, Wardatul Marufah. Padahal hari ulang tahunnya, mudah sekali diingat. Hanya selang dua hari setelah HUT Kemerdekaan RI. Jadi aku sudah berkomitmen, menuliskan blog hari ulang tahunnya, sebelum Agustus berakhir.


 

Benar saja, aku baru menulis draft blog ini, tepat di tanggal 31 Agustus. Aku tulis, di sela-sela rapat kerja yang aku hadiri. Maaf yaa kawan, wkwkwk.  

Warda itu, pribadi yang loyal sekali kepada kawan-kawannya. Aku mengenalnya, tentu saja karena kami sekelas di kampus. Kalau kalian sudah baca blogku tentang Istri Sholeha (baca di sini) kalian pasti tahu, Warda adalah salah satu membernya.

Temanku memang banyak sekali yaa selama di kampus, Alhamdulillah. Aku percaya pada prinsip: "Banyak teman, banyak rezeki."

Berteman dengan Warda, juga menjadi salah satu jalan pembuka rezeki buatku. Warda itu, such a smart and ambitious girl di kampus. Jadi bergaul dengannya juga membuatku, kecipratan pintar dan ambisnya dia. 


 

Semester dua, saat kami kesusahan belajar statistik dasar, Warda dengan senang hati menjadi tutor kami. Kemampuan bahasa Inggrisnya yang sangat expert juga memudahkan kami dalam menerjemahkan literatur-literatur asing untuk keperluan mata kuliah.

Tugas kelompok apa pun, kalau sudah se-tim dengan Warda, pasti bisa mendapatkan nilai sempurna. Dia memang sangat perfeksionis and very organized person.  

Banyak dosen mempercayakan projectnya ke Warda, meski Warda bukan kating (ketua tingkat) di kelas.

Warda, juga punya bakat HRD yang mampu menilai karakter dan kemampuan seseorang. Dia bisa menempatkan seseorang in the right position.

Misalnya saat dia memilihku untuk bergabung dengan delegasi, -yang ia rencanakan- untuk ikut HWMUN di Itali. Saat itu, dia hanya bilang,

"Kamu bisa survive sih anaknya ku liat,"

Dan akhirnya, dengan berbagai rintangan, delegasi kami memang bisa berangkat ke HWMUN itu. Dengan 3 orang lain dalam delegasi yang juga dipilih Warda.

Saat satu tim HWMUN itu lah, aku banyak menghabiskan waktu dan momen yang sebagian besar konyol bersama Warda.

Seperti saat kami, hampir setiap hari, bolos kuliah untuk menyebar proposal ke berbagai kota. Kami sampai hafal ruangan DPRD di Karang Paci, saking seringnya ke sana untuk menawarkan proposal.

Di sela-sela menyebarkan proposal itu, kami pernah menghayal, bisa menjadi alumni sukses. Lalu diundang ke pertemuan tahunan jurusan sebagai bintang tamu.

Atau saat kami menyebarkan proposal di Balikpapan tapi tidak satu pun yang goal. Padahal sudah keliling kota, dan menjadi intel dengan mencari rumah-rumah pribadi calon donatur.

Lalu saat kami di Penajam, bertemu dengan pejabat-pejabat daerah untuk memberikan proposal. Aku dan Warda sampai harus menyiapkan banyak buah tangan yang berbeda, sesuai background partainya, untuk menarik simpati mereka.

Misalnya, kalau kami mau mengajukan proposal ke pejabat politik dari partai merah, kami akan memakai baju dengan warna senada, dan membawakan buah tangan yang juga sesuai warnanya. Buah Naga misalnya.... (Haha) >> (Padahal kan, buah naga warna ungu yak, :D) 

Warda dengan kemampuan lip service-nya, akan memuji calon donatur. Dengan sanjungan setinggi langit. Yang penting mereka mau meng-ACC proposal kami. Dan sebagian besar, memang berhasil.

Tapi justru kenangan-kenangan konyol itu lah, yang membuat kehidupan kampus kami jadi penuh tantangan dan lebih berwarna.

Di usia dewasa sekarang, aku menjadikan Warda sebagai penasihat urusan asmara.  Kemampuan analitisnya, sangat rasional untuk menilai seseorang atau case yang berhubungan dengan urusan cinta-cintaan.

Kalau aku merasa ada yang mendekatiku, aku akan menghubungi Warda untuk meminta pendapatnya.

Obrolan kami sekarang juga lebih dewasa. Kami sudah membicarakan bisnis di masa depan, pola hidup sehat, dan bagaimana prinsip-prinsip hidup yang kami jalani. 
Warda sekarang sangat memperhatikan pola hidup sehat. Dia banyak makan buah dan sedang aktif pilates. 


Saat aku di Kaltara, setahun lalu, Warda lah yang paling sering menelponku. Karena dia tahu, aku kesepian.

Warda yang selalu memikirkan apa pun seperti ibu negara, selalu merasa harus memberikan kontribusi di setiap hal yang ia kerjakan.

Di pekerjaannya sekarang, ia merasa punya tanggung jawab untuk meningkatkan status perusahaannya, dari CV ke PT. Warda yang sangat loyal, juga selalu merasa harus membalas kebaikan seseorang.

Cita-citanya memang simpel dan mulia sekali. Ingin menjadi orang baik.

Well, happy birthday orang baik. Semoga semua orang di dunia punya cita-cita yang sama denganmu.

 "Buon compleanno, Bella!"

Ciao
Khajjar. R
 

 

-- Random pict about Warda --


Warda in front of the mirror



 




Warda OOTD



Warda can sleep everywhere









Warda si paling gopro

Warda and I in the bar (tapi cuma numpang cuci piring)

Share:

0 komentar