KUBAR I'M IN LOVE

Kubar adalah singkatan dari Kutai Barat, salah satu Kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur yang bebatasan langsung dengan Kalimantan Tengah. Kubar menjadi tempat yang special buat saya. Pertama, karena disana adalah tempat KKN saya tahun 2016. Banyak sekali kenangan sama temen-temen KKN di sana. Kedua, karena Kubar punya banyak sekali spot wisata alam yang sangat indah, natural dan belum tereksplorasi. Ketiga Kubar itu sangat eksotis. Ya daerahnya, budayanya, masyarakatnya, dan Suku Dayaknya. Bersyukur sekali akhir tahun 2017 lalu, saya berkesempatan mengunjungi Kubar lagi.

Saya ke Kubar untuk liputan pariwisata Exploring Pesona Indonesia bersama tim dari Dispar (Dinas Pariwisata) Provinsi. Awalnya saya cuma diajak Kak Tebe, Wartawan ANTV yang juga senior saya di Sketsa. Dia butuh reporter untuk tim liputannya. Sebenernya dia ngajak Adhel dan Adnin (reporter di Sketsaproduction) tapi karena perginya weekdays, keduanya gak bisa karena bertabrakan sama jadwal kuliah. Terpaksalah pilihannya jatuh ke saya yang whic is udah gak ada kuliah lagi (baca tugas akhir). Saya sebenarnya juga agak berat untuk nerima, karena saya juga ada jadwal bimbingan, deadline sidang, dan menghadiri pendadaran temen. Gak tau apa Kak Tebe yang pinter banget mbujuk (dia itu bisa buat kita gak bilang enggak alias bilang yes buat semua yang dia bilang). Atau saya yang kasian sama Kak Tebe karena udah kepusingan cari host. Jadi ya udah saya iyain. Untuk meyakinkan saya buat mantap pergi, saya tanya ke dia "Ada gajinya kan?" dan katanya ADA. Oke, ambil tanpa ragu. Haha
***
Kami berangkat-pulang dari tanggal 13 -15 Desember. Rabu, Kamis, Jumat. Rabu siang berangkat, Kamis, Jumat syuting → sorenya langsung balik Samarinda. Heol. Perjalanan yang super sekali. Untuk diketahui, perjalanan darat Samarinda- Kubar itu sekitar 9 jam lebih. 

Rabu (13/12) siang, kami kumpul di kantor dispar. Kenalan dulu sama tim, yang terdiri dari orang-orang dispar dan beberapa wartawan TV. Tim dispar ada Pak Syafrudin Pernyata (Kadis) Pak Iwan (Kabid Destinasi), Mas Adit dan mas gak tau lupa namanya (driver). Wartawanya ada Kak Tebe (ANTV), Bu Sari (RTV), Kak Yadi dan Mbak Mala (MNC Group) sama Kak Dhani (NET TV). Selama perjalanan yang ber jam-jam itu, dipotong berhenti berkali-kali, saya cuma tidur sambil dengeri musik dari earphone aja. Jalanannya emang mulus aja bikin nyaman buat tidur, pemandangannya juga hijau hutan yang bisa refresh pikiran. Nah, kalo jalannya udah berasa geronjalan, Alhamdulillah berati udah masuk ke Kubarnya. 

Sampai di Kubar sekitar jam 12 malam, kami bermalam di Hotel Grand Family. Barong Tongkok. saya sekamar bareng Bu Sari dan Mbak Mala. Beda banget pas KKN dulu yang tidurnya lesehan kayak pengungsi di Lamin. Oh ya Mbak Mala ini ternyata Nirmala Yukiko, Duta Wisata kota Samarinda 2015. Doi terkenal banget lah di Unmul. Gak tau dah saya kemana aja selama ini. 

Lanjut di hari kedua, Kamis 14 Desember adalah hari pertama syuting. Take pertama, saya opening gitu di depan hotel. Kirain kan scriptnya udah lengkap, saya tinggal baca gitu. Taunya improve total. Udah saya ini amatiran, disuruh improve lagi, gak tau dah ngomong apa aja itu. 


Abaikan saya ngomong apa aja, kita langsung aja ke tempat-tempat wisata yang kami kunjungi waktu itu. Hari pertama kita ke tempat-tempat di bawah ini; (Yang masuk dalam list 1,2, dst bisa jadi rekomendasi tempat wisata yang bisa kalian kunjungi kalau ke Kubar). Check this out!


1. Danau Beluq
Danau ini terletak di Kampung Dempar Kecamatan Nyuatan. Yang unik di Kubar ini, danaunya terletas di dataran tinggi atau di pegunungan. Jadi hawanya sejuk. Termasuk Danau Beluq ini. Ketika kami sampai, kami disambut dengan upacara adat sekaligus pembukaan acara Exploring Pesona Indonesia. Jadi ada sambutan-sambutan gitu dari Pak Camat, Kadis Pariwisata Kubar sampe Kadis Provinsi. Sementara para wartawan pada keluyuran ngeliput angle masing-masing. Danaunya sebenernya indah, airnya hitam jernih terus dikelilingi hutan lebat. Jadi pantulan pohonnya terpancar di air danau. Ditambah burung-burung walet yang beterbangan, eksotis! Sayangnya danau ini sedikit tidak terurus karena banyak rumput liar gitu di permukaan airnya. 

Tapi itulah yang jadi angle liputan kami. Kak Tebe emang pinter cari angle. Jadi kami take video naik sampan ke tengah danau sambil bersihin rumput liar yang mengapung di permukaan danau. Kami ditemani Pak Lukas yang biasa bersihin danau ini. Agak horor sih karena sampannya itu sampan kayu kecil yang udah agak rapuh. Dan harusnya itu untuk kapasitas dua orang aja, tapi kita naikin bertiga. Apalagi saya gak bisa berenang sodara-sodara! Jadi uji nyali sekali waktu itu. 



Rombongan Tim Dispar dan warga setempat berfoto di depan Danau Beluq setelah upacara Pembukaan.


Seperti Cermin: Pohon-pohon yang terpantul dari permukaan danau.

Meringis: Padahal was-was perahunyan bakal tenggelam. 


2. Jantur Inar
Jantur itu artinya air terjun. Semua air terjun di Kubar itu disebutnya Jantur. Mungkin sama kayak di Jatim yang nyebutnya coban atau Jawa barat yang nyebutnya Curug. Artinya sama. Air terjun. Nah di Kubar ini banyak benget wisata air terjunnya. Di kecamatan Nyuatan aja katanya ada 14 air terjun.  Dan semuanya keren. Gak kalah deh kayak air terjun di Jawa. Airnya jernih dengan batu-batu hitam di bawahnya. Soalnya dulu, saya pertama kali liat air terjun kan di Samarindayang warna airnya coklat. Jadi saya pikir di Kalimantan gak ada air terjun yang jernih kayak di Jawa. Ternyata di Kubar ada, hehe. Kurang jauh emang mainnya. 

Nah Jantur Inar ini air terjun tertinggi di Kubar. Tingginya sekitar 45 meter. Jalannya cukup jauh ke tengah hutan dan sayangnya dari jalan raya gak ada tanda penunjuk jalan semacam tanda panah, atau gapura selamat datang menuju Jantur Inar. Jadi bakal bingung  kalo gak bawa orang asli Kubar atau tour guide yang udah pernah kesana.Untuk menemukan air terjunnya, kita harus nurunin 150 anak tangga ke bawah. Siap-siapa aja ngos-ngosan naik tangga pas balik. Tapi kebayar sih dengan keindahan Jantur Inar. Gak bakal nyesel deh kalo udah kesana. Sperti yang saya bilang sebelumnya, tempat wisata alam Kubar is very nature dan belum tereksplorasi dengan baik. Jadi gak ada fasilitas kayak kamar mandi, musholla, dan orang jualan. Bener-bener asli hanya hutan dengan air terjun. Jadi kalo kalian kesana bawa bekal makanan sendiri dan siap ganti baju tanpa kamar mandi.


Brrrrrrrrrrr

Ini Mbak Malaaaaaa, 
                                                             

Andai gak ada Kak tebe di belakang, foto ini akan sempurna.

Segerrrrrrr kaaaaan.

3. Lamin Eheng
Lamin adalah rumah adat Suku Dayak. Di Kubar kalian bisa menemukan Rumah Lamin yang masih digunakan sebagai tempat tinggal oleh masyarakat Dayak. Salah satunya ada di  Kampung Pepas Eheng Kecamatan Barong Tongkok. Banyak sekali wisatawan mancanegara yang berkunjung kesini untuk melihat langsung kehidupan masyarakat Dayak.


Hai


4. Jantur Dora
Kita ke Jantur lagi, kali ini ke Jantur Dora. Kalau dibandingin sama Inar, air terjun Jantur Dora lebih rendah dan permukaannya landai. Jadi bisa berenang dan lompat dari atas air terjun. Jangan sekali-sekali lakukan itu di Jantur Inar karena bisa gagar otak, soalnya batu semua bawahnya. Track menuju jantur Dora lebih sulit karena kita harus jalan kaki dan nyeberang sungai ke dalam hutan. Kalau dibandingin indahnya, indah semua. What a wonderfull water fall. 



Alam, terimakasih untuk menjadi indah


Jinjing rok biar gak basah.



Ini Kak Dhani NET TV


Ini Kak Tebe


Perjalanan dihari pertama selesai. Alhamdulillah malamnya gak kemana-mana jadi bisa istirahat. Tapi rupanya Kak Tebe gak mau saya istirahat dengan tenang. Malamnya kita syuting lagi, wawancara ekslusif bareng Pak SP (Syafruddin Pernyata). 

Jumat (15/12) sekaligus hari terakhir, kami ngunjungi tempat-tempat bersejarah di Kubar. Pertama ke   Stadion Swalas Gunaq, disana ada bunker peninggalan Belanda, terus werrr ke Cagar Budaya depan Bandara Melalan, terus werrr lagi ke Markas TNI AU. Terakhir kami pergi ke bekas Rumah Sakit peninggalan Belanda yang sekarang jadi Kantor PDAM Kubar. Dari sana baru lanjut lagi ke obyek wisata. Lanjut aja yaa listnya. . .


Mungkin captionnya akan seperti ini: "Orang punya cara masing-masing untuk bahagia."

5. Kersik Luway
Ini adalah hutan dengan pasir putih kayak di pantai. Jadi daripada Rangga bingung mau teriak di hutan atau nyanyi di pantai, mending nyanyi dan teriak di Kersik Luway aja. Kersik Luwai ini seperti hutan labirin. Jalannya lorong-lorong yang dikelilingi sama pohon. Jadi jangan pernah masuk ke hutan ini sendiri. Bisa nyasar. Tempat ini jadi cagar alam karena banyak flora langka didalamnya. terutama ada puluhan jenis anggrek dan saya nemu kantong semar juga loh. 
Maze Runner syuting disini kayaknya bagus.

Kantong Semarrrrr. Dulu kelas 5 SD pas pelajaran IPA disuruh nyari kantong semar, sampe ke ujung dunia gak nemu.

6. Situs Sentawar
Konon di tempat inilah asal usul dari masyarakat Dayak. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, di tempat ini Dewa Aji Tulur Jejangkat turun ke bumi dan kemudian menikah dengan Mok Manor Bulatn. Dari Pernikahan tersebut, mereka di karuniai 5 orang anak yang masing-masing menjadi nenek moyang dari suku-suku Dayak. Pertama Sualas Guna suku Dayak Tunjung, Nara Guna suku Dayak Benuaq, Jeliban Bena Dayak Bahau, Tantan Guna Dayak Kenya dan Puncan Karna Dayak Kutai. 

Nama Sendawar juga berasal dari kata "Sentawar." Situs Sentawar ini terletak di tepi Sungai Mahakam. Ada pendopo yang biasa dipake buat acara adat dan ada 7 patung kayu yang diukir dengan nama Dewa Aji Tulur jejangkat dan anak-anaknya. 


Udah segitu aja dulu cerita tentang Kubarnya. Semoga yang baca punya kesempatan ke Kubar semua. rasakan eksotisnya tempat dan budaya daerah ini. Kubar I'm in love..... Dadaaaaaaah


Thanks for read,

Khajjar R.

Share:

0 komentar