THE CORNER OF MY WORLD

Everyone has a story of their life. And here are my stories about love, friendship, family, dreams, and hopes. These are all in the corner of my world. Fortunately, in this big world I have my own little corner :D

Powered by Blogger.

Tanjung Selor, kota kecil di tepian Sungai Kayan itu, mungkin tak masuk dalam daftar destinasi impian banyak orang. Tapi bagiku, kota ini menyimpan potongan hidup yang tak mungkin kulupakan.


Tiga tahun berlalu sejak aku terakhir kali menjejakkan kaki di Tanjung Selor. Kota yang dulu sempat menjadi tempatku tumbuh, belajar bertahan, dan diam-diam menyembuhkan. Tak selalu manis memang, tapi entah kenapa, saat aku kembali—meski hanya sekejap—aku merasa seperti sedang dipeluk hangat oleh kenangan.

Kunjungan kali ini berawal dari tugas dinas. Ada arahan dari pimpinan untuk mendampingi tugas di sana, lalu aku merespon dengan wajah berbinar-binar penuh makna, "Siap ditugaskan!"

Kantor yang suportif lalu mengirimku mendampingi agenda ke Tanjung Selor.

Tiga hari. Waktu yang sangat singkat, tapi cukup untuk melihat kembali jejak-jejak lama. Kesempatan langka itu aku manfaatkan untuk bertemu teman-teman dan menapak tilas setiap tempat yang pernah ku lalui. 

Kantor-kantor pemerintahan, tepian, indekos, coffee shop, pelabuhan, dan sebagainya. 

Aku bahkan masih mengingat jalan-jalan di sana. Sengkawit, Kol. Soetadji, dan komplek jalan buah-buahan yang seperti labirin. 

Senang sekali bisa kembali ke Tanjung Selor dengan perasaan yang jauh lebih baik.

Ibu Kota Kalimantan Utara ini juga ku lihat tumbuh semakin baik. Ada semakin banyak resto kekinian dan coffee shop yang makin menjamur. Tanda perkembangan ekonominya tumbuh positif. Meski aku yakin, harga-harganya pasti tetap mahal. (😅)

Hari pertama, aku dibantu kawan lamaku, Jum, untuk mengurus hotel. Kebetulan dia juga sedang mengurus atasan tempatnya bekerja di hotel yang sama. Sore harinya, aku bertemu Mba Rika—teman sepedaan yang selalu mengejaku dengan nama “Kajar”. 

Kami menyeruput minuman matcha dan cokelat sambil bernostalgia di sebuah coffee shop di Jalan Durian, yang jadi markas wartawan mengetik berita.



Puncak nostalgia terjadi di hari kedua. Usai agenda kerja, malamnya aku bertemu teman-teman lama—rekan kerja seperjuangan saat aku masih berdomisili di sini. Kami berkumpul di tepian Sungai Kayan yang kini telah berubah menjadi pusat kuliner malam. 



Lampu-lampu kuning temaram, deretan stan UMKM, dan aroma kopi membuat suasana hangat dan hidup. Kami tertawa, mengenang masa lalu, dan tanpa sadar membongkar sisi-sisi diriku yang dulu. 


Rupanya dulu aku dianggap introvert karena jarang ikut nongkrong. Padahal, sepertinya saat itu aku hanya sedang burn out saja... Dan lebih senang menghabiskan waktu sendiri ketimbang ramai-ramai. Hidup memang kadang begitu.

Rencana jogging bareng Mba Rika di hari terakhir harus gagal karena hujan pagi itu terlalu nyaman untuk dilawan. Kami memilih tidur lebih lama. Siangnya, aku menyeberang ke Tarakan, mengejar pesawat ke Balikpapan dari Bandara Internasional Juwata. 

Tapi lebih dari itu, aku punya alasan sentimental: ingin bertemu para sahabat SMA-ku yang menetap di Tarakan—"rumah singgah" ternyaman versiku di Kalimantan Utara.

Kami berkumpul di sebuah kafe di Gunung Lingkas. Tujuh orang, tujuh cerita yang kembali bertaut dalam tawa dan pelukan. Lathi, Adhel, Tika, Hafsa, Halimah, Rahma, dan aku. Tiga jam penuh nostalgia, mengisi ulang energi dan jiwa yang sempat lelah.



Sebelum ke bandara, Lathi mengantarku. Dalam perjalanan, aku melihat kembali potongan hidupku yang pernah terasa berat—tapi ternyata aku berhasil melewatinya.

"One day you will look back on your life and congratulate yourself. Smile and say, it was hard but I did it!"

📍Tarakan, 25 April 2025. From 12,875 ft

Khajjar. R

Newer Posts Older Posts Home

Best of Mine

Best of Mine
Don't judge me too much if you don't know me too close

ABOUT AUTHOR

Suka Nulis || Suka Cerita || Suka Hal Baru || Dan Suka Kamu!! Terima Kasih Sudah Berkunjung :D

AmazingCounters.com

Blog Archive

  • ▼  2025 (1)
    • ▼  April (1)
      • Nostalgia Kecil di Tanjung Selor
  • ►  2024 (5)
    • ►  October (1)
    • ►  September (2)
    • ►  July (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2023 (3)
    • ►  June (1)
    • ►  March (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2022 (9)
    • ►  August (2)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2021 (2)
    • ►  November (1)
    • ►  July (1)
  • ►  2020 (4)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  June (1)
    • ►  March (1)
  • ►  2019 (2)
    • ►  October (2)
  • ►  2018 (15)
    • ►  December (2)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  August (2)
    • ►  May (3)
    • ►  April (1)
    • ►  February (3)
    • ►  January (1)
  • ►  2017 (12)
    • ►  December (2)
    • ►  November (2)
    • ►  October (2)
    • ►  September (3)
    • ►  March (2)
    • ►  February (1)
  • ►  2016 (8)
    • ►  December (1)
    • ►  September (4)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  March (1)
  • ►  2015 (2)
    • ►  November (1)
    • ►  August (1)

Categories

  • Article
  • Impression
  • Prolife
  • Travelog

POPULAR POSTS

  • CATATAN SKETSA: JADI GINI RASANYA DEMIS. . .
  • 15 TH OCTOBER
  • CATATAN SKETSA: BEHIND THE SCENE (BTS) BINCANG EKSKLUSIF BERSAMA PAK REKTOR
  • Review Film: Dilan 1990

Copyright © 2016 THE CORNER OF MY WORLD . Created by OddThemes | Distributed By Gooyaabi Templates