FAMILY TIME LPM SKETSA DAN PESONA DESA KOTA TENGGARONG
Memasuki
November 2016 di masa kepemimpinan saya, Sketsa memang padat banget dengan beberapa
agenda. Dari oprect (open
recruitment) gelombang 1, PJTD (Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar),
oprect gelombang 2, grand opening,
hingga project majalah pdf. Bersamaan
dengan itu Sketsa juga merilis bidang baru di bawah redaksi, Sketsa Production.
Bener-bener gak ada waktu buat anggota Sketsa bersantai-santai ria.
Padahal, mereka
sudah teriak-teriak jenuh dan butuh liburan. Di situasi genting seperti itulah
Litbang hadir dan menawarkan family time (fame). Karna agenda yang padat, litbang
nge-janji-in untuk fame setelah majalah pdf selesai.
Tapi, nemuin
waktu yang pas untuk fame supaya anggota bisa ikut semua itu hal tersulit di Sketsa.
Fame awalnya direncanakan akhir Januari, tapi masih banyak anggota yang liburan
di kampung halaman. Kami-kami yang stay
di Samarinda, rela nunggu anggota balik dulu biar bisa fame sama-sama. Akhirnya
ditetapkan 4-5 Februari Sketsa akan fame ke Tenggarong. Karna itu pas weekend
di minggu pertama masa aktif perkuliahan. Tapi tetep aja, gak semua anak Sketsa
bisa pergi.
H-2
keberangkatan, sempat drama dulu sama tim Sketsa Production karna ternyata fame
bertabrakan dengan jadwal syuting program Katalis mereka. Saya sempat berdebat
panjang sama directornya. Bahkan di grup line kami, capslock sampe jebol semua
karna chattingan penuh emosi. Director keukeuh mau ngebatalin fame
demi syuting yang menurutnya lebih prioritas. Sedangkan buat saya, semua agenda Sketsa
yang sudah terencana adalah prioritas. Apalagi fame gak cuma sekedar liburan. Tapi
ajang untuk saling mengakrabkan diri, memperkuat solidaritas, dan memupuk rasa
saling memiliki satu sama lain sebagai keluarga di Sketsa. Akhirnya H-1
dioptimalkan buat syuting Katalis, dan esoknya tetap pergi untuk fame.
Fame Sketsa sudah
diatur, 2 hari 1 malam di Tenggarong. Tapi ternyata yang full ikut 2 hari bisa
dihitung jari. Sebagian ikut di salah satu harinya atau gak ikut sama sekali. Padahal
konsep fame perdana ini mateng banget disusun litbang.
Hari H, kami
berangkat ke Tenggarong bermotoran ala-ala amor (anak motor). Ada 17 anggota
dengan sembilan motor. Kami menuju Kelurahan Bukit Biru. Meskipun sempat nyasar
dan terpisah, akhirnya kami sampai
ditempat tujuan. Sebuah rumah di kaki Bukit Biru dengan hamparan sawah dan
suasana khas pedesaan. Rumah tersebut, adalah milik tante Biru si Ketua Litbang.
Di sana, kami masak
rame-rame untuk makan siang. Menu yang kami pilih khas rumahan banget, sayur bening,
tahu, tempe dan ikan layang goreng, pepes patin dan sambel tomat. Apa yang
lebih nikmat dari itu? Kekenyangan lalu tidur siang sambil menikmati hunian di kaki
bukit biru, dengan keramik yang dingin dan udara panas serta angin yang
sepoi-sepoi. Sore harinya kami jalan-jalan keliling persawahan.
![]() |
Jalan-jalan sore keliling sawah part 1 |
![]() |
Jalan-jalan sore keliling sawah part 2 |
![]() |
Santai sore |
![]() |
Di teras rumah tante Biru |
Saya gak
nyangka, Tenggarong sebuah Kota Wisata yang selama ini cuma saya kenal dengan Pulau
Kumala, museum dan Eraunya, ternyata juga menawarkan nuansa desa yang indah dan
berpotensi sebagai objek kampung wisata. Yaitu Kelurahan Bukit Biru.
![]() |
Kelurahan Bukit Biru yang indah |
Menjelang senja,
kami bertolak menuju rumah Sita di Jalan Pesut untuk bermalam. Saya respek
banget, Sita masih anggota baru yang belum seberapa akrab sama kami-kami, tapi
sudah merelakan rumahnya untuk kami tumpangi. Tapi di Sketsa emang gitu sih,
rata-rata anggotanya adalah orang-orang yang mudah beradaptasi dan gampang
akrab satu sama lain. Untuk tidak dikatakan SKSD (hehe).
Di rumah Sita,
kami disambut sudah seperti keluarga, oleh ibu, nenek dan dua adiknya. Bahkan
kami disuguhi soto ayam sebagai menu makan malam. Desain rumah Sita cukup unik.
Tidak terlalu luas, tapi panjang ke belakang dan tinggi ke atas. Kami tidur di balkon lantai
3. Berhamparan kasur ditemani lampu kerlap-kerlip yang dipasang di atas pagar
balkon. Dari balkon itu, kita bisa melihat
jembatan Kota Tenggarong dan patung Lembus Suana di Pulau Kumala. Benar-benar
malam minggu yang indah.
![]() |
Balkon rumah Sita |
![]() |
In frame: Sanah,Fitia, Riya, Dwi, Biru, Amel, saya |
Pukul 8 malam saya
sudah terdampar dipulau kapuk. Bersamaan dengan itu, anak Sketsa yang lain
melakukan aktivitasnya masing-masing. Ada yang buat adonan donat, nonton film horor
dan bermain game. Saya yang tidak berminat dengan ketiganya memilih
menenggelamkan kepala ke bantal. Berusaha tidur.
![]() |
Berfoto bersama nenek Sita, sebelum berpamitan |
Pagi harinya, Eri,
Nana, Eka, Syarif, Adi, Elisha, dan Ajey menyusul dari Samarinda. Setelah sarapan
kami bersiap menuju destinasi wisata selanjutnya, Pulau Kumala. Mainstream sih.
Tapi ya gak papalah. Mencoba nge-hitz.
Agak awkward di Pulau Kumala, karna di sana kami
gak tau mau ngapain selain foto-foto. Akhirnya Biru punya ide cemerlang untuk
naik kapal wisata mengelilingi pulau. Biaya sewa kapal, 10 ribu rupiah per orang selama 40 menit. Cukup murahlah menurut saya. Apalagi
kapalnya cukup besar, bertingkat, dan nyaman dengan kapasitas 80 orang. Selama
di kapal kami main-main, foto, take video dan menikmati keindahan Pulau Kumala tiap
sisi. Apalagi ketika melewati ujung pulau yang ada patung Lembu Suana raksasa.
Berasa surga!
![]() |
Foto-foto di Kumala |
![]() |
Welcome to Kumala Fantasy Island. Horraaay! |
![]() |
Di atas kapal wisata mengelilingi Pulau Kumala |
![]() |
Suasana di kapal lantai 2 |
![]() |
Agar yakin ini memang Kumala |
![]() |
wajah-wajah kurang piknik yang sedang piknik. Dan Wawal tidak lupa membawa choki-chokinya |
![]() |
Patung Lembu Suana dari samping |
![]() |
Pulau Kumala tampak depan |
Sekitar pukul
14.30, akhirnya kami pulang kembali ke Samarinda. Mengakhiri fame dan
meninggalkan Kota Tenggarong dengan dua nuansa. Nuansa desa dan Pulau Kumala. Nuansa
rumah tante Biru yang asri dan rumah Sita yang unik. Semoga fame berikutnya,
full anggota Sketsa bisa join dan buat fame yang lebih berkesan!!! Bye.
Attention:
Download Majalah Pdf Sketsa Edisi 28 di, http://sketsaunmul.co/unduhan
Subscribe program-program Sketsa Production di akun Youtube kami, Sketsaunmuldotco
Big thanks
Khajjar. R
Tags:
Prolife
0 komentar