Happy Birthday Rinda

Rinda. Nama lengkapnya Rinda Rizki Fitriana. Wanita berkulit seputih susu yang punya senyuman manis. Wajahnya juga teduh. Meski kalau sedang tidak tersenyum, juga punya aura judes. 


Aku mengenalnya saat sama-sama sebagai mahasiswa baru (maba) di sebuah kampus negeri di Samarinda. Kebetulan kami sekelas. Penghubung kami sebenarnya adalah Nure. Nure dan Rinda sudah lebih dulu berkenalan sebagai maba lalu memutuskan bersahabat. Aku join saja dengan mereka karena memang tidak mengenal siapa-siapa di kelas baru perkuliahan. 

Nure (tengah) Rinda (kanan). Dok pribadi tahun 2016

Takdir lalu menggabungkan kami ke geng persahabatan berisi 11 orang yang diberi nama Ishol. Ga usah nanya yaa singkatannya. 

Karena geng kami berkomposisi gemuk, aku jadi jarang punya momen berdua dengan Rinda. Selama kehidupan kampus, selain di kelas perkuliahan kami juga tidak punya banyak momen bersama. Wajar, saat kuliah Rinda lebih aktif berbisnis sementara aku sibuk di organisasi. 

Karena jarang punya momen bersama itu lah, sebagian orang mengira kami sudah tidak berteman... wkwkwk 

Bahkan Budeku saja sempat bertanya, "Kamu masih temenan sama Rinda?" 

"Masih, Bude..." 

Saking rasanya kami memang tidak punya things in common yang membuat kami jadi sahabat. 

Pasca lulus kuliah, Rinda masih aktif menjalankan bisnis sambil bekerja di sektor swasta. Sementara aku, kerja di media. 

Saat itu sebenarnya kami masih satu kota. Tapi karena pekerjaanku di media yang tidak kenal waktu (hanya mengenal deadline) aku jadi tidak punya kesempatan untuk nongki-nongki dengan teman-teman. Termasuk Rinda.  

Setelah itu aku malah sempat pindah kerja ke kota lain. Sementara Rinda tetap setia menetap di kotanya, Samarinda. 

Pada periode pindah di kota lain itu lah aku baru merasa kangen dengan teman-temanku. Saat masih di Samarinda aku merasa karena teman-temanku dekat, meski tidak pernah ketemu aku merasa baik-baik saja. Saat pindah dan tinggal sendiri di kota lain, baru lah rindu itu terasa. 

Hidupku yang jungkir balik, membawaku kembali lagi ke Samarinda. Di momen itu lah aku membayar rindu kepada teman-temanku dengan sering bertemu nongki-nongki bersama. Termasuk dengan Rinda. 

Alhamdulillah sekarang pekerjaanku juga punya jam kerja yang lebih teratur. Jadi aku bisa membagi waktu, kapan saatnya bekerja dan kapan quality time dengan teman-teman. 

Sekarang, juga ada something in common yang menyatukan aku dan Rinda. Pound fit. Olahraga kardio yang kami lakukan tiap sepekan sekali. 


Rinda yang aku kenal, adalah pribadi yang pekerja keras. Dia sudah mulai bekerja saat kami kuliah. Kalau saat jadi mahasiswa, kami taunya minta duit ke orang tua. Rinda sudah mulai mencari cuan sendiri. 

Bahkan pekerjaan pertamaku sebagai guru privat, juga dari Rinda. 

Padahal, Rinda yang bapaknya pensiunan PNS ini sepertinya tidak punya masalah kesulitan ekonomi. Tapi dia tetap rajin bekerja mencari cuannya sendiri. 

Posisinya sebagai anak perempuan pertama juga membentuknya sebagai pribadi yang kuat. In some cases, aku mengagumi ketangguhannya. Kalau aku jadi Rinda, rasanya aku ga akan sekuat itu. 

Karakter lain yang aku kagumi dari dia, adalah keberaniannya mengungkapkan perasaan. She bravely will show her feelings to someone she loved. The opposite with me, I rather be quite forever or burn the feelings till die. 

Rinda juga dengan besar hati akan mengaproach duluan, kalau dia merasa ada masalah dengan seseorang. Ga kaya aku yang suka silent treatment 😅

Mungkin kesamaan kami adalah kopi dan gift. Aku dan rinda punya love language yang sama. Suka memberi dan diberi gift hehe. Bahkan dengan tangan dinginnya, Rinda mendirikan usaha gift shopnya sendiri, Petticoat.  

Oiya cewek virgo penggemar warna earth tone ini, juga jago bahasa korea loh. Dia udah berbulan-bulan ngambil kelas hangul. Memang super rajin!

Di ulang tahunnya sekarang, tentu aku mendoakan harapan umum yang diharapkan perempuan seusia kami. JODOH BAIK. HIDUP BAHAGIA. SEHAT SENTOSA. KAYA RAYA. 

Salute! Salute! 

Khajjar RV


A glimpse of us....








Share:

0 komentar